Kisah Perusahaan Raksasa: China Construction Bank, Big Four Perbankan Masif China
Perkembangan zona ekonomi khusus di sepanjang pantai China dan pembukaan zona ini untuk investasi dan operasi asing, membuat CCB mengembangkan pertukaran mata uangnya sendiri. Operasi keuangan internasional CCB dimulai pada 1986. Di tahun yang sama, CCB mampu meraih keberhasilan ketika bank cabang Shanghai membantu mengatur paket pembiayaan internasional untuk Shanghai Petro-Chemical. Juga CCB mulai menerbitkan obligasi, layanan yang diluncurkan dengan dukungan dari penawaran saham Shandong Yantai Longkou Power.
Pada 1988 CCB menawarkan cakupan melalui cabangnya di semua pasar provinsi utama dan zona pengembangan ekonomi khusus. Bank mulai mengembangkan kartu kredit pertamanya pada tahun 1989 dengan MasterCard. Kartu itu diluncurkan pada April 1990, di provinsi Guangzhou.
Pada awal 1990-an, total portofolio pinjaman CCB telah mencapai 300 miliar yuan China. Selama periode ini, portofolio pinjaman CCB, yang sebagian besar didasarkan pada pinjaman konstruksi, juga diperluas untuk mencakup pinjaman modal kerja dan investasi aset tetap. Bank ini juga memiliki lebih dari 40 miliar yuan China dalam bentuk simpanan swadana.
Transisi CCB ke perbankan komersial mengambil langkah maju lainnya. Selama dekade ini bank juga berkembang ke pasar konsumen. Perusahaan memasuki pasar real estat, dan menjadi pemain utama dalam komersialisasi taman perumahan negara, yang sebelumnya dikendalikan oleh berbagai badan pemerintah daerah, provinsi, dan kota. Pada periode ini juga CCB telah menjadi salah satu pemain keuangan terkemuka di pasar real estat negara.
CCB juga membangun berbagai layanan konsumen, dan mengalami perluasan jaringan cabang yang luas. Jaringan CCB berjumlah lebih dari 21.000 cabang di seluruh negeri, dan basis karyawannya telah berkembang menjadi hampir 400.000 orang pada 1990-an.
Pada 1993 perusahaan menambahkan kartu VISA dan telah memperluas operasi penerbitan kartu kreditnya ke hampir 270 cabang di penjuru negeri. Perusahaan juga mulai memasang jaringan ATMnya sendiri, dan pada akhir 1993 memiliki sekitar 7.000 mesin.
Pemerintah China sementara itu terus menjalankan kebijakan reformasi ekonominya. Di pengujung 1993, CCB bersiap memasuki tahap ketiga perkembangannya, yaitu menjadi bank umum milik negara.
Sebuah langkah penting dalam proses ini datang pada awal 1994, ketika fungsi pembuatan kebijakan CCB dipisahkan dari bank dan ditempatkan ke dalam entitas baru, China Develompent Bank. Mandat bank beralih sepenuhnya ke perbankan komersial, dengan fokus pada pasar kredit jangka menengah dan panjang.
Untuk menggarisbawahi kemandirian barunya dari fungsi pemerintahan sebelumnya, bank tersebut mengubah namanya pada 1996 yang secara resmi mengadopsi nama China Construction Bank.
Pada saat itu, CCB telah tumbuh menjadi salah satu dari empat bank teratas negara, bersama dengan bank milik negara, Bank of China, Industrial & Commercial Bank of China, dan Agricultural Bank of China.
CCB mengadopsi strategi bisnis baru pada pertengahan 1990-an. Perusahaan kini berorientasi pada kinerja.
Pada 1995, perusahaan juga meluncurkan upaya untuk menetapkan sistem pemeringkatan kredit internal sendiri. Tujuannya, mengembangkan standar yang lebih obyektif untuk bisnis peminjamannya.
Meskipun demikian, CCB, seperti mitra perbankan milik negara lainnya, tetap dibebani dengan kredit macet dalam jumlah besar. Pemerintah China kemudian meluncurkan serangkaian upaya bantuan, termasuk mendirikan sejumlah perusahaan baru untuk menyerap sebagian dari portofolio kredit macet bank tersebut.
Pada 1999, misalnya, CCB mentransfer kredit macetnya sendiri ke kendaraan milik negara yang baru, China Cinda Asset Management Corporation. Secara keseluruhan, pemerintah China menyerap sekitar 400 miliar dolar AS kredit macet. Pemerintah juga memompa dana untuk memungkinkan bank-bank menyeimbangkan pembukuan mereka.
Pada pertengahan 2000-an, pemerintah telah menyalurkan hampir 260 miliar dolar AS ke CCB. Itu juga diberikan kepada empat bank raksasa China lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: