Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erdogan Ngotot Perang, Pengamat Keamanan Dunia: Turki Mau Ambil...

Erdogan Ngotot Perang, Pengamat Keamanan Dunia: Turki Mau Ambil... Kredit Foto: Reuters/Umit Bektas
Warta Ekonomi, Ankara -

Ternyata ketegangan yang terjadi di Laut Mediterania timur sangat menarik minat para pengamat keamanan dunia, untuk mengungkap penyebab sebenarnya.

Salah satu pengamat keamanan dunia yang tertarik atas konflik yang melibatkan Turki dan Yunani itu ialah, Leila Hamedani.

Baca Juga: Erdogan Mau Saja Bertemu PM Yunani: Tapi Apa yang Mau Didiskusikan?

Menurut Hamedani dilansir dari BM Military, tak mudah mengetahui penyebab dari konflik ini. Apalagi bagi mereka yang cepat menarik kesimpulan tanpa menelusuri berbagai faktor di balik konflik itu.

Baginya, dari kajiannya, konflik yang terjadi di Laut Mediterania timur bukan semata karena hak atas wilayah maritim serta kandungan energi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.

"Ketegangan akan terus meningkat antara Turki dan Yunani. Ini adalah kelanjutan dari kontroversi yang sedang berlangsung, tuduhan kekejaman sejarah dan argumen, tetapi bukan tentang hak atas energi," kata dia.

Hal senada juga diutarakan pakar keamanan Timur Tengah, Emile Hokayem. Menurutnya, ada tujuan lain yang sedang diincar Turki, khusus Presiden Recep Tayyip Erdogan selain tentang sumber minyak dan gas di laut itu.

Dari kacamata Hokayem, seperti Erdogan ingin menguasai pulau-pulau kecil yang saat ini berada di bawah kedaulatan teritorial Yunani.

"Petualangan Erdogan di Mediterania Timur mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari apa yang tampaknya dilihat semua orang, dan ini menyangkut pulau-pulau Yunani," kata Hokayem.

Untuk diketahui, Yunani dengan dukungan hukum internasional selama ini secara resmi dinyatakan sebagai pemilik ratusan pulau di wilayah Aegean di Mediterania timur. Bahkan melalui Perjanjian Paris 1947, Yunani memperluas wilayah maritimnya hingga ke dekat pantai Asia Kecil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: