Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resesi Semakin Dekat, Ya Allah, Semoga Ramalan Sri Mulyani Tidak Terjadi, Serem!!

Resesi Semakin Dekat, Ya Allah, Semoga Ramalan Sri Mulyani Tidak Terjadi, Serem!! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, memaparkan bahwa kementerian yang ia pimpin memperkirakan ekonomi Indonesia minus 2,0%.

Ia menjelaskan bahwa pandemi virus Corona ini memang membuat ekonomi seluruh dunia, bahkan termasuk Indonesi mengalami tekanan.

Sambungnya, defisit di hampir seluruh negara mengalami pelebaran yang cukup signifikan. Baca Juga: Sri Mulyani: Pandemi Covid-19 Jadi Wake-Up Call Dunia Pentingnya Investasi

"Negara lain yang defisit relatif kecil India 7,2% defisitnya, itu pun masih alami kontraksi ekonomi. Meksiko defisitnya 5% dan kontraksi ekonomi 18%, di Q3 masih double digit," jelasnya, dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (22/9/2020).

"Negara dI ASEAN, Malaysia defisit 6,5% dan ekonomi kontraksi di 17% dan kuartal depan masih negatif. Thailand defisit 6% dan saya sampaikan kontraksi ekonomi 12% dan Q3 masih kontraksi 9%, Filipina juga defisit 7,6% ekonominya kontraksi," jelasnya. Baca Juga: Sri Mulyani: Pandemi Mengajarkan Banyak Hal, Kita Akan Selalu Butuh Kerja Sama Global

Sementara itu, ia mengatakan untuk Indonesia mengalami pelebaran defisit hingga 6,3 dari produk domestik bruto (PDB).

"Bagaimana dengan Indonesia? mengalami pelebaran defisit ke 6,3% dari yang tadinya di 1,76% dan defisit kita dengan 6,3% di Q2 kontraksi 5,3%, jadi saya ingin sampaikan APBN semua negara alami tekanan berat, karena melakukan countercyclical karena kondisi ekonomi sedang tekanan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: