Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gemparkan Perbankan Dunia, Bagaimana Dokumen FinCEN Berbicara?

Gemparkan Perbankan Dunia, Bagaimana Dokumen FinCEN Berbicara? Kredit Foto: ICIJ.org

3. Transaksi Janggal Pembelian Jet Tempur Sukhoi oleh Kementerian Pertahanan RI

Tak berhenti sampai di sana, dokumen FinCEN juga menemukan transaksi mencurigakan berupa pembelian jet tempur Sukhoi oleh Kementerian Pertahanan RI pada tahun 2011 hingga 2013 silam. Dalam data, transaksi tersebut melibatkan pengusaha Indonesia bernama Sujito Ng dan perusahaan alat pertahanan milik pemerintah Rusia, yaitu Rosoboronexport.

Transaksi yang terlacak dalam dokumen FinCEN ialah Rosoboronexport mentransfer dana sebesar US$52 ribu atau sekitar Rp765 juta ke rekening Mandiri milik Sujito pada 28 Oktober 2011. Mencurigakannya adalah, dana tersebut sempat diputar dulu ke sejumlah bank, yakni JSCB International Financial Club di Moskow, Rusia, dan JP Morgan Chase Bank di New York, Amerika. 

Transaksi dengan pola serupa juga terjadi pada 29 Desember 2011 dan 24 Januari 2012, di mana Rosoboronexport mentransfer uang US$272 ribu ke Sujito. Berdasarkan laporan tersebut, lantaran uang tersebut melibatkan Rosoboronexport, transfer dana yang setara Rp4 miliar itu pun ditolak oleh JP Morgan Chase Bank di New York.

Nama Sujito sempat mencuat ke publik pada tahun 2011 silam. Kala itu, pemerintah berniat untuk membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia. Pada saat yang bersamaan, Sujito mengemban jabatan sebagai pimpinan PT Trimarga Rekatama, yaitu agen perwakilan Rosoboronexport di Indonesia. 

Ketika itu, koalisi masyarakat sipil menaruh curiga pada transaksi pembelian jet tempur tersebut. Bahkan, diduga ada penggelembungan dana yang melibatkan Trimarga Rekatama dan merugikan negara hingga US$70 juta atau setara Rp700 miliar. Atas kecurigaan tersebut, koalisi masyarakt sipil pun melaporkan Kemenhan yang kala itu dipimpin oleh Purnomo Yusgiantoro ke KPK. 

"Dikhawatirkan ada power untuk memfasilitasi keberadaan Trimarga Rekatama di proyek-proyek Sukhoi baik komersial maupun tempur, mengingat masuk ke sana (proyek pengadaan Sukhoi) butuh akses yang tidak bisa sembarangan," pungkas Direktur Program Imparsial Al Araf, pada 22 Mei 2012 lalu seperti dikutip dari Tempo.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: