Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harta Tak Dibawa Mati, Miliarder yang Dijuluki James Bond Ini Sumbang Seluruh Hartanya untuk Amal

Harta Tak Dibawa Mati, Miliarder yang Dijuluki James Bond Ini Sumbang Seluruh Hartanya untuk Amal Chuck Feeney, miliarder yang bangkrut karena beramal. | Kredit Foto: Instagram/oneselfandco
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder yang dijuluki James Bond Filantropi, Chuck Feeney atau Charles Feeney adalah pendiri dari Duty Free Shoppers Amerika Serikat (AS). Menjadi miliarder tak membuatnya gelap mata dan hobi membeli barang mewah. Sebaliknya, sebanyak USD8 miliar atau Rp118 triliun kekayaannya ia habiskan untuk amal. Dia juga lah yang mempelopori ide Memberi Saat Hidup (Giving While Living).

"Kita belajar banyak. Kita akan melakukan beberapa hal secara berbeda, tapi saya sangat puas. Saya merasa sangat senang telah menyelesaikan ini," ujar Feeney seperti dikutip Forbes, Kamis (24/9/2020).

Baca Juga: Salut! Sebelum Tutup Usia, Miliarder Ini Punya Cita-cita Bangkrut untuk Amal!

Selama 4 dekade terakhir, Feeney tercatat telah berdonasi lebih dari USD8 miliar untuk beramal melalui yayasan miliknya, Atlantis Philanthrophies. Pada 2012, ia diperkirakan telah menyisihkan dana USD2 juta (Rp30 miliar) untuk uang pensiun bersama istri.

Itu berarti, ia telah menyumbang 375 persen lebih besar dari total kekayaan bersihnya saat ini. Ia pun tak ingin sedekahnya diketahui orang lain.

Semua donasi yang ia berikan secara anonim alias tak bernama. Di saat banyak dermawan kaya justru membuat publikasi besar-besaran untuk sumbangan mereka. Feeney berusaha keras untuk merahasiakan pemberiannya.

Karena sikap ini dan aksi kampanye filantropi klandestin berkeliling dunia, Forbes menjulukinya "James Bond of Philanthropy".

Feeney memanglah sosok yang sukses karena berasal dari hidup yang sederhana. Pria yang mengumpulkan kekayaan dengan menjual barang-barang mewah kepada turis dan meluncurkan pembangkit listrik General Atlantic ini tinggal di sebuah apartemen sederhana di San Fransisco, bak asrama milik mahasiswa baru.

Kemurahan hatinya telah memenangkan simpati dari miliarder dunia lain seperti Bill Gates dan Warren Buffet, ketika mereka bersama-sama meluncurkan Giving Pledge pada 2010.

"Chuck (Feeney) adalah inspirasi saya. Dia merupakan teladan bagi kita semua," ujar Warren Buffett.

Feeney merupakan seorang dermawan yang enggan menunggu untuk beramal setelah kematian, atau menyiapkan dana warisan. Dia selalu mencari alasan untuk dapat memberi dampak besar dan melakukan segalanya.

"Saya melihat sedikit alasan untuk menunda sumbangan ketika begitu banyak kebaikan bisa dicapai dengan tujuan yang bermanfaat. Selain itu, jauh lebih menyenangkan memberi saat hidup ketimbang Anda sudah mati," tandas Feeney.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: