Kabar baik muncul dari rencana pembangunan pusat produksi olefin dan aromatik di kompleks PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Impian Pemerintah Indonesia untuk menekan angka impor migas akan segera terwujud. Melalui salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), akan membangun pabrik petrokimia yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur.
Baca Juga: Diakuisisi Pertamina, TPPI Langsung Tancap Gas Garap Proyek Rp2,7 Triliun
Proyek dengan investasi senilai Rp50 triliun dengan sebutan TPPI Olefin Complex ini bakal memproduksi high density polyethylene (HDPE) sebanyak 700.000 ton per tahun, low density polyethylene (LDPE) sebanyak 300.000 ton per tahun, dan polipropilena (PP) 600.000 ton per tahun.
Untuk mewujudkan komitmen Pemerintah Indonesia menekan defisit migas, saat ini Pertamina tengah berusaha mempercepat pelaksanaan pembangunan proyek tersebut. Dengan pengawalan ketat dari Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung RI dan Bareskrim Polri, Pertamina telah berhasil menyelesaikan proses tender DBC Olefin TPPI Tuban dengan bersih dan transparan.
Adapun tender tersebut sebelumnya diikuti oleh empat konsorsium internasional, yang tediri dari Konsorsium Daelim Industrial-Wijaya Karya-McDermott Indonesia (Konsorsium Daelim), JO Hyundai Engineering Co., Ltd. – Saipem SpA – Rekayasa Industri – PT Enviromate Technology International (JO Hyundai Engineering Co., Ltd.), Konsorsium GS E&C–Adhi Karya–Technimont SpA (Konsorsium GS E&C), serta Konsorsium Technip–Tripatra–Samsung Engineering (Konsorsium Technip).
Proses tender tersebut telah meloloskan dua konsorsium sebagai penawar terbaik secara administratif, teknikal dan komersial, serta telah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan terkait pengalaman dalam membangun konstruksi olefin plant sampai selesai dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, yaitu JO Hyundai Engineering Co., Ltd. dan Konsorsium Technip.
Sebelumnya telah beredar tudingan negatif dari sejumlah oknum yang mengarah kepada panitia tender yang diduga melakukan pelanggaran dalam proses prakualifikasi dengan mengakomodasi salah satu bidders untuk digiring menjadi pemenang pada proses tender DBC Olefin TPPI Tuban, namun setelah dilakukan klarifikasi, kabar tersebut adalah tidak benar dan tidak terbukti. Diduga tudingan negatif tersebut dilayangkan oleh sejumlah oknum yang tidak menghendaki pabrik ini terbangun.
Salah satu poin syarat yang ditetapkan panitia tender adalah leader (pimpinan) konsorsium wajib memiliki pengalaman membangun EPC sebagai pimpinan konsorsium dalam 20 tahun terakhir. Telah diverifikasi dan terkonfirmasi bahwa JO Hyundai Engineering Co., Ltd., dan Konsorsium Technip dinyatakan telah memiliki pengalaman dalam membangun konstruksi olefin plant sampai selesai dalam 20 tahun terakhir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo