Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Honda, Manufaktur Otomotif Terbesar Kelima Dunia

Kisah Perusahaan Raksasa: Honda, Manufaktur Otomotif Terbesar Kelima Dunia Kredit Foto: Reuters/Brendan McDermid

Pada tahun 1996, Acura CL, yang telah dikembangkan dan diproduksi di AS, mulai dijual. Pada tahun yang sama, Valkyrie, sepeda motor custom ukuran besar buatan AS, diperkenalkan. Honda memenangkan World Solar Challenge sekali lagi pada tahun ini. 

Pada 1997, perusahaan mencapai tonggak produksi kumulatif 100 juta unit untuk lini sepeda motornya, dan 30 juta unit untuk lini produk listriknya. Penjualan Honda terus pulih, dan pertumbuhan itu mendorong perusahaan untuk membuka fasilitas produksi di banyak lokasi baru di seluruh dunia.

Catatan keuangan perusahaan selama 1998, yang berakhir pada 31 Maret, Honda membukukan laba bersih sebesar 1,96 miliar dolar AS dengan pendapatan 45,06 miliar dolar, dibandingkan dengan laba bersih 1,78 miliar dolar pada pendapatan 42,65 miliar dolar pada 1997. 

Sementara pada 1996, Honda melaporkan laba bersih sebesar 666 juta dolar AS pada pendapatan 39,98 miliar dolar, dibandingkan dengan laba bersih 711 juta dolar dengan pendapatan 45,82 miliar dolar. 

Pada 1998, unit mobil menyumbang 79 persen dari total penjualan perusahaan, sementara penjualan sepeda motor menghasilkan 13 persen dari total pendapatan dan produk tenaga menghasilkan 8 persen sisanya. Peningkatan pendapatan 1998 sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa Honda menjual lebih banyak mobil di Amerika Utara dan Eropa. Peningkatan penjualan di luar negeri dan nilai tukar mata uang yang menguntungkan juga meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

Honda-vehicle-assembly-line-North-America-Marysville-April-10-2001.jpg

Pada 1999 Honda bersiap untuk memperkenalkan mobil baru rendah emisi dan hemat bahan bakar ke pasar AS yang terbuat dari campuran aluminium dan plastik. Mobil baru, bernama Insight, ditenagai oleh bahan bakar bensin dan listrik, dan diperkirakan dapat mencapai kecepatan 84 mil per galon bensin yang menakjubkan.

Honda bukanlah pembuat mobil pertama yang menghasilkan kendaraan seperti itu. Toyota sebelumnya telah memperkenalkan mobil serupa ke pasar di Jepang bernama Prius. Tetapi pengenalan Insight pada akhir 1999 oleh Honda di AS ditetapkan untuk mengalahkan rencana awal Toyota untuk memasuki pasar AS selama satu tahun 2000.

Perusahaan semakin mengandalkan penjualannya di AS, yang pada akhir dekade 2000 itu menyumbang hampir 85 persen keuntungan Honda. Kemampuan Honda untuk secara efektif menangani area masalah potensial itulah yang akan menentukan keberhasilannya di abad ke-21. 

Dengan begitu, Honda memiliki reputasi sebagai produsen terbesar mesin pembakaran internal yang mencapai angka yang mengesankan yaitu 15 juta pada 2012. Honda memiliki pendapatan lebih dari 99 miliar dolar AS dengan 3 dolar merupakan laba tahunan di tahun ini.

Mulai 2015 hingga 2020, Honda cukup mulus dalam menjalankan bisnisnya. Pada Februari 2015, Honda mengumumkan bahwa CEO dan presiden Takanobu Ito akan mundur karena pensiun. Itu digantikan oleh Takahiro Hachigo pada bulan Juni di tahun yang sama.

1024px-Honda_Garage%2C_Dreghorn.jpg

Pada Oktober 2019, Honda dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan Hitachi. Itu dilakukan karena untuk menggabungkan bisnis suku cadang mobil kedua perusahaan, menciptakan pemasok komponen dengan penjualan tahunan hampir 17 miliar doalr AS.

Lalu sejak awal 2020 sejalan dengan penyebaran virus Corona yang mendunia, Honda menghentikan produksi pabriknya. Di AS, pabrik Honda mulai setop operasi pada 23 Maret. Sementara dua bulan sebelumnya, perusahaan menarik seluruh karyawannya yang bekerja di Wuhan, Hubei, China akibat Covid-19. Honda dan General Motors kemudian mengumumkan pada September 2020 aliansi Amerika Utara yang akan dimulai pada 2021.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: