Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis RS Milik Konglomerat Berdarah-Darah: Dari Boenjamin Setiawan, Mochtar Riady, hingga Tahir

Bisnis RS Milik Konglomerat Berdarah-Darah: Dari Boenjamin Setiawan, Mochtar Riady, hingga Tahir Kredit Foto: Https://mayapadahospital.com

Mayapada Hospital - Dato Sri Tahir

Dato Sri Tahir dikenal sebagai taipan dengan kerjaan bisnis yang besar, hampir di semua sektor ada. Untuk sektor kesehatan, Tahir mempunyai lengan bisnis Rumah Sakit Mayapada (Mayapada Hospital). Rumah sakit tersebut berdiri pada tahun 2008 dan dikelola oleh PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ).

Senasib dengan Siloam Hospitals, kinerja keuangan Mayapada Hospital juga negatif pada semester I 2020. Rugi bersih yang sejak tahun lalu ditanggung Mayapada Hospital membengkak hingga 835,81% dari Rp6,73 pada Juni 2019 miliar menjadi Rp62,98 miliar pada Juni 2020.

Baca Juga: Tahan Banting Lawan Covid-19, Siapa Jawara Farmasi di Indonesia? Bukan Kimia Farma!

Salah satu faktor bengkaknya rugi itu adalah pendapatan perusahaan yang turun dalam enam bulan pertama tahun ini. Jika pada Juni tahun lalu SRAJ mengantongi pendapatan Rp501,95 miliar, angkanya turun menjadi Rp475,99 miliar pada Juni 2020. Asal tahu saja, omzet atas layanan rawat inap yang menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan SRAJ tercatat naik secara tahunan dari Rp161,64 miliar menjadi Rp239,22 miliar. 

Pendapatan dari laboratorium juga tercatat membaik dari Rp47,99 miliar pada tahun lalu menjadi Rp53,69 miliar pada tahun ini. Kenaikan pendapatn juga diraih untuk lini hemodialisa, yakni dari Rp7,54 miliar menjadi Rp10,35 miliar. Namun, pada saat yang bersamaan pendapatan dari obat-obatan menurun cukup dalam dari Rp170,63 miliar menjadi hanya Rp101,71 miliar.

Ditambah lagi, pendapatan poliklinik juga amblas dari yang sebelumnya Rp91,72 miliar menjadi hanya Rp57,61 miliar. Begitu pun dengan pendapatan pemeriksaan medis yang tergerus dari Rp10,65 miliar menjadi hanya Rp7,01 miliar. 

Kinerja keuangan SRAJ kian berat tatkala beban yang ditanggung membengkak di tengah pandemi Covid-19. Diketahui, beban umum dan adiministrasi melonjak dari Rp139,17 miliar per Juni 2019 menjadi Rp195,85 per JUni 2020. Beban bunga bahkan melonjak lebih signifikan, yakni dari Rp7,52 miliar menjadi Rp18,07 miliar. Untungnya, beban penjualan dapat ditekan dari Rp5,26 miliar menjadi hanya Rp4,85 miliar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: