Jokowi Keras Sebut Jangan Sok-sokan Lockdown, Apa Ini Sinyal Ketegangan dengan Anies?
Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menganggap, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar provinsi, kabupaten, kota jangan sok-sokan lockdown disebut pernyataan jelas, keras, dan boleh disebut ini pernyataan paling keras terkait dengan hubungan pemerintah pusat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga: Jokowi Tak Terima Pemerintah Dianggap Mencla-mencle Tangani Covid-19
Menurut Ray, selain keras, pernyataan ini juga paling terbuka yang menunjuk perbedaan sikap dan keputusan politik antara Presiden dengan Pemprov DKI Jakarta. "Hal ini menguatkan sinyal-sinyal adanya ketegangan antara Gubernur DKI Jakarta dengan pemerintah pusat," kata Ray saat dihubungi SINDOnews, Senin (5/10/2020). Baca Juga: Gatot-Anies Dieluh-eluhkan Jadi Jagoan Pilpres, Eh Sindiran Ferdinand Menohok Banget!
"Ketegangan apa? Ketegangan yang tak muncul di permukaan tapi jamak diketahui di lapangan," tambah Ray.
Ray menganggap, sikap Anies yang sering berbeda dengan pemerintah pusat, khususnya terkait dengan Covid-19 ini, bukan saja dapat mengakibatkan ketidaksinkronan arah penanganan pandemi secara nasional. Menurutnya, hal ini bisa memberi efek makin sulitnya membuat keseimbangan antara penanganan Covid-19 dengan pemulihan ekonomi.
"Tapi juga perbedaan itu dilihat sebagai tindakan politis Gubernur DKI semata. Untuk apa? Tentu saja yang paling dekat dalam hal menaikkan popularitas," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: