Kisah Perusahaan Raksasa, China Life Insurance, Pebisnis Asuransi Jiwa Nomor Wahid di Tiongkok
China Life Insurance Company Limited adalah perusahaan asuransi jiwa terbesar di Republik Rakyat China. Perusahaan menawarkan asuransi jiwa individu, kehidupan kelompok, asuransi kecelakaan, dan polis asuransi kesehatan. Dewasa ini, China Life menguasai 45 persen pasar negara dan memegang posisi nomor satu di 29 dari 31 pasar utama negara itu.
Dibentuk dari pecahnya monopoli milik pemerintah, People's Insurance Company of China, China Life adalah satu-satunya perusahaan asuransi jiwa di China dengan izin operasi nasional. Izin tersebut memungkinkannya mengembangkan jaringan lebih dari 8.000 kantor lapangan, 4.800 kantor cabang, 3.000 kantor layanan pelanggan, dan 87.000 outlet penjualan di berbagai lojasi antara lain bank, hotel, bandara, agen perjalanan dan kantor pos.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Verizon Communications, Bisnis Telekomunikasi Nomor 2 di AS
Bersama-sama, China Life melayani lebih dari 100 juta pemegang polis jangka panjang dan lebih dari 150 juta pemegang polis jangka pendek. Itu menghasilkan hampir 51 miliar yuan China (6,2 miliar dolar AS) dalam bentuk premi bersih dan biaya polis pada 2003. Total penjualan grup mencapai 9,5 miliar dolar di tahun itu.
Sementara dalam dua tahun belakangan tepatnya pada 2019 dan 2020 China Life memiliki catatan sebagai berikut secara berurutan perusahaan memegang aset sebesar 580,33 miliar dolar AS dengan pendapatan dan laba masing-masing 116,17 miliar dolar dan minus 2,56 miliar dolar (penurunan minus 1.063 persen). Catatan ini mengantar China Life duduk di peringkat 51 dalam Global 500 versi Fortune.
Selanjutnya, peringkat perusahaan raksasa bidang asuransi jiwa ini sedikit membaik dengan merangkat ke posisi 44 dari 51 dalam Global 500. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya aset, pendapatan, dan laba masing-masing sebesar 648,39 miliar dolar AS, 131,24 miliar dolar, dan terkhir 4,66 miliar dolar AS.
Uraian mengenai perjalanan China Life akan dipaparkan Warta Ekonomi pada kesempatan Kamis (8/10/2020). Dikutip dan diolah dari berbagai sumber, kami sajikan ulasan tersebut menjadi tulisan sebagai berikut.
Perkembangan bisis asuransi di China bermula ketika terbukanya Negeri Tirai Bambu kepada Barat awal abad ke-20. Secara umum China, dan khususnya Shanghai setelah akhir Perang Dunia II menjadi pusat utama perdagangan internasional.
Pasar komersial yang hidup di kota itu menawarkan kepada para pengusaha potensi yang tampaknya tidak terbatas. Di antara mereka adalah CV Starr, seorang Amerika Serikat (AS), yang mendirikan kantor agen asuransi di Shanghai pada 1919. Awalnya, perusahaan Starr, American Asiatic Underwriters (AAU), berfungsi sebagai perwakilan lokal untuk perusahaan asuransi asing.
AAU awalnya berurusan dengan kebijakan asuransi kebakaran dan laut. Namun, pada awal 1920-an, Starr menyadari potensi besar untuk asuransi jiwa di antara penduduk China di negara itu.
Starr mendirikan perusahaan baru, Asia Life Insurance Company, yang menjadi yang pertama memasarkan produk asuransi jiwa ke China. Kepala perusahaan memungkinkannya untuk membangun dengan cepat menjadi penyedia asuransi terkemuka tidak hanya di seluruh daratan China, tetapi di sebagian besar wilayah Asia. Perusahaan Starr akhirnya berkembang menjadi pemimpin AS American Insurance Group.
Sementara itu, kesuksesan Asia Life menginspirasi banyak pesaing. Kebanyakan dari mereka adalah perwakilan lokal dari perusahaan asing besar. Namun, sejumlah kelompok lokal muncul dan memainkan peran penting dalam mengembangkan pasar asuransi jiwa di kalangan penduduk asli.
Salah satu perusahaan yang paling awal dan terpenting adalah Tai Ping Insurance Company. Perusahaan yang didirikan oleh HC Tung dan HN Ting di Shanghai pada 1929 membuka diri untuk investasi awal dari sejumlah bank China dan mulai menerbitkan polis asuransi umum. Tahun berikutnya, Tai Ping menambahkan komponen asuransi jiwa, Tai Ping Life Insurance Company.
Tai Ping berkembang pesat selama dekade 1930-an, dengan menambahkan hampir 20 cabang di kota-kota besar di China serta di tempat lain di Asia Tenggara. Perusahaan juga membuka sekitar 400 kantor sekunder di seluruh daratan China, sebelum menambahkan kantor perwakilan di Eropa dan AS.
Pada pertengahan 1930-an, Tai Ping telah tumbuh cukup besar untuk menjadi anggota Shanghai Insurance Association. Dalam posisi tersebut, perusahaan menjadi satu-satunya perusahaan milik China yang termasuk dalam apa yang sebelumnya merupakan klub eksklusif untuk perusahaan asuransi asing.
Kekayaan Tai Ping mulai menyusut setelah dimulainya Perang China-Jepang pada 1937. Penyebab yang paling terasa adalah ketika revolusi Komunis yang dipimpin Mao Zedong pada 1949.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: