Namun, perlu diperhatikan bahwa model tersebut hanya berlaku dalam pengaturan terbatas. Jika paparan pada pembawa yang terinfeksi meningkat, begitu pula risiko infeksi, terlepas dari infeksi dalam skenario saat ini, karena semakin banyak sekolah, institusi, mal, dan tempat umum berdesakan.
Aerosol tidak hanya tersuspensi ketika seseorang mengeluarkan tetesan di udara, tetapi juga dapat bertahan saat seseorang bernapas, bernyanyi atau berbicara.
Menjaga jarak, lagi-lagi menjadi aspek penting untuk menjaga udara bersih melalui ruangan. Sekalipun ruangan memiliki saluran ventilasi yang baik, selama udaranya didistribusikan dan didaur ulang secara merata, itulah satu-satunya cara untuk memastikan ventilasi yang baik.
Membatasi kehadiran orang di ruangan tertentu seminimal mungkin, dapat membantu memastikannya. Selain itu, memakai masker dan menjaga kebersihan juga sangat penting. Risiko COVID-19, ada baik di dalam maupun luar ruangan, tetapi risikonya bisa rendah di beberapa tempat dan lebih tinggi di beberapa tempat lain.
Namun, sebagai aturan, ingatlah bahwa sudut ruangan, ruang redup dan area di dekat ventilasi udara lebih mungkin untuk penularan virus dibanding yang lain, karena virus memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk bertahan di sana daripada biasanya.
Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu, jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: