Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Lebih Dalam Praktik Black Hat SEO

Mengenal Lebih Dalam Praktik Black Hat SEO Kredit Foto: Unsplash/Campaign Creators

Untuk menghindari penalti dari mesin pencari, Anda diharuskan untuk menggunakan teknik white hat SEO dan menghindari teknik black hat SEO seperti berikut ini:

1. Menerbitkan Sekumpulan Konten Yang Berkualitas Rendah

Mesin pencari lebih menyukai situs web yang memiliki banyak konten yang berkualitas tinggi. Hal itu disebabkan karena konten yang berkualitas tinggi tidak mudah untuk dibuat sehingga banyak pemasar black hat mencoba untuk mengalahkan sistem mesin pencarian dengan menerbitkan banyak konten berkualitas rendah, bernilai rendah, dan terkesan 'murahan'.

Alih-alih menggunakan teknik ini, Anda harus membuat konten SEO yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

2. Melakukan Stuffing dan Duplikat Konten

Stuffing adalah tindakan yang menggunakan kata kunci secara berlebihan untuk membuat mesin pencari memberikan peringkat teratas di halaman pencarian. Sebuah halaman situs menggunakan isian kata kunci jika persentase kepadatan kata kuncinya sangat tinggi.

Sedangkan, melakukan duplikat konten adalah menerbitkan konten yang sama di beberapa halaman situs web dalam upaya untuk menarik perhatian mesin pencari. Kedua taktik ini bertentangan dengan pedoman mesin pencari.

Alih-alih melakukan upaya keyword stuffing dan duplikat konten, gunakan pengoptimalan kata kunci dan pemeriksa konten untuk memastikan halaman Anda sudah mengirimkan sinyal yang sesuai ke mesin pencari.

3. Cloaking

Cloaking adalah salah satu upaya dari black hat SEO yang bertujuan untuk mengelabui mesin pencari agar memberikan peringkat teratas pada konten tertentu yang tidak sesuai dengan halaman situs web. Cloaking membagikan sebuah konten ke pengunjung situs, namun menampilkan bagian konten yang berbeda ke mesin telusur.

4. Menggunakan Pengalihan Palsu

Pengalihan palsu adalah teknik black hat SEO lainnya yang digunakan untuk menyesatkan pengguna dan mesin telusur. Link ini telah disiapkan untuk mengarahkan pengguna dan mesin telusur ke halaman yang berbeda. Misalnya, laman yang memiliki kualitas tinggi dialihkan ke laman yang memiliki kualitas rendah dalam upaya untuk meningkatkan peringkat penelusuran pada laman yang berkualitas rendah.

5. Membeli Backlink

Mendapatkan banyak situs berkualitas tinggi untuk dihubungkan ke situs Anda adalah teknik off-page SEO yang dapat meningkatkan peringkat pencarian. Alih-alih mendapatkan backlink berkualitas tinggi secara organik, pemasar black hat mungkin akan membayar sebuah situs web untuk menghubungkannya ke situs mereka.

6. Menggunakan Link Farms dan Private Blog Networks

Link farms dan private blog networks adalah dua cara instan lainnya dalam melakukan build link. Dalam situasi ini, pemasar biasanya akan menggunakan atau membayar jaringan situs web yang dibuat semata-mata untuk menghubungkan ke situs yang ingin meningkatkan peringkat pencarian mereka.

7. Melakukan Spamming Komentar

Pemasar yang menggunakan black hat SEO mengomentari posting-an sebuah situs atau blog tersebut secara repetitif sehingga mesin pencari akan mendeteksi hal tersebut sebagai sebuah spam.

8. Menyalahgunakan Data Terstruktur

Data terstruktur atau schema markup adalah kode yang ditambahkan ke halaman web untuk memberi tahu mesin pencari informasi seperti apa yang harus ditampilkan pada halaman hasil pencarian. Black hat SEO dapat memanipulasi data terstruktur agar mesin pencari menampilkan informasi palsu dalam hasil pencarian.

9. Melakukan SEO Negatif

Teknik ini mengacu pada penggunaan praktik black hat SEO yang mengganggu peringkat pencarian pesaing di mesin telusur. Ciri-cirinya sebagai berikut:

• Meretas situs web

• Membangun banyak link berisikan spam ke situs web

• Menyalin konten dan menyebarkannya ke seluruh internet

• Merujuk sebuah link ke situs web yang menggunakan berbagai kata kunci

• Menghapus backlink terbaik dari situs web

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: