Analis politik asal Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno, menilai gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akan makin menemukan 'eksistensinya' meski sejumlah tokoh dan aktivis mereka ditahan oleh pemerintah. Salah satunya dengan menggalang petisi dukungan.
"Petisi itu sebagai bentuk protes KAMI karena Syahganda dkk. diperlakukan seperti pelaku kriminal dan koruptor kakap. Diborgol dan dipertontonkan ke publik," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Melunak, Pengamat Nilai Gatot Nurmantyo Amankan KAMI untuk 2024
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini, meski para aktivis KAMI yang ditahan diduga melakukan tindak pidana pada umumnya, langkah aparat penegak hukum tak seharusnya mempertontonkan mereka secara tidak wajar ke publik. Ia khawatir cara tersebut makin menarik simpati dan dukungan publik.
Adi menganggap, selain para aktivis yang ditangkap itu cenderung kritis terhadap pemerintah, penangkapan itu juga masih menjadi polemik lantaran penerapan UU ITE bisa diartikan secara subjektif dan sepihak oleh pemerintah yang berkuasa.
"Tahanan politik tak semestinya diborgol dan dipertontokan. Hanya penjahat kakap perusak negara yang layak diperlakukan seperti itu," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum