Menerawang Pilpres AS dari Kacamata Orang Indonesia, Coblos Biden atau Trump?
Calon presiden di atas 70 tahun, 'bagaimana mengurus negara?'
Bagi Rita, seorang koki di Denver, pemilihan presiden kali ini dapat dibilang mengalami kemunduran. Setidaknya jika dilihat dari usia dua calon presiden.
"Dulu waktu Obama itu kan orangnya muda, kulit hitam. Sekarang calon-calonnya sudah tua."
Rita merujuk pada Barack Obama yang dilantik menjadi presiden pada usia 47 tahun. Joe Biden, wakil Obama selama dua periode, akan genap berusia 78 tahun pada tanggal 20 November ini. Adapun usia Donald Trump kini 74 tahun.
"Saya heran bagaimana mereka memikirkan persoalan negara adidaya yang begitu besar peranannya dalam percaturan politik dan ekonomi dunia," kata Didi Prambadi.
Menurut data tahun 2019, jumlah penduduk AS mencapai 328 juta jiwa, diproyeksikan mencapai 331 juta jiwa tahun 2020 ini. Negara terbesar ketiga di seluruh jagat sesudah China dan India.
Bagaimana peluang menang Trump dan Biden?
Dosen matematika dan peneliti model siklus kehidupan di sebuah universitas di Washington DC, Miftahul Qorib, mencoba memetakan bagaimana peluang Presiden Trump untuk menang kembali dan bagaimana pula peluang rivalnya, Joe Biden.
Menggunakan data publik, Miftahul membuat analisis berdasarkan model siklus kehidupan tiga tahunan.
Joe Biden mungkin mengalami periode sulit pada tahun 2017-2019, selain skor keuangannya rendah yang bisa berarti pendapatan rendah atau pengeluaran tinggi. Namun mulai 2020, kemungkinan siklus kehidupannya membaik, antara lain ditandai dengan nominasinya sebagai calon presiden Demokrat.
"Karena Joe Biden ini mempunyai siklus yang lumayan bagus, iklimnya sampai 2022 lumayan bagus, kemungkinan besar beliau yang akan terpilih menjadi presiden. Andaikan beliau tidak terpilih, karena posisinya lumayan bagus sampai 2022, jadi mudah-mudahan kehidupannya pun oke," jelas lulusan University of District of Columbia di Washington, DC.
Adapun Trump pada periode 2015-2017 mengalami siklus terbaik. Ia terpilih menjadi presiden pada tahun 2016.
Berikutnya, tahun 2018-2020, Donald Trump berada pada siklus hati-hati dan pengeluaran biaya sangat tinggi. Tahap ini merupakan salah satu dari siklus kehidupannya yang paling rendah. Ia menjalani sidang pemakzulan awal tahun ini walau ia akhirnya selamat.
"Karena periodenya ini kurang begitu menguntungkan sampai 2020 dan kebetulan 2020 ini masa transisi buat beliau, jadi beliau kemungkinan tidak lolos jadi presiden, tapi kemungkinannya kecil karena masih dalam masa transisi," kata Miftahul kepada BBC News Indonesia, Senin 2 November 2020.
Jadi presiden lagi atau tidak, lanjut pria kelahiran Purwodadi, Jawa Tengah itu, kehidupan Trump akan berubah membaik dan posisi kekayaannya sangat prima pada siklus kehidupan 2021-2023.
Yang jelas siapapun yang akhirnya mendapat tiket untuk berkantor sekaligus berkediaman di Gedung Putih selama empat tahun ke depan bakal mewarisi beragam tantangan, antara lain masalah ekonomi yang kian berat, virus corona masih merajalela, rasisme, dan polarisasi masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto