Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurangi Konsumsi Premium Supaya Jauh dari Penyakit Kanker?

Kurangi Konsumsi Premium Supaya Jauh dari Penyakit Kanker? Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ini peringatan serius bagi yang suka menggunakan bahan bakar minyak Ron rendah seperti Premium. Konsumsi Premium, selain bisa merusak mesin kendaraan, menurut Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Premium bisa memicu penyakit mematikan seperti kanker. 

Diretur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudi mengingatkan, konsumsi BBM oktan rendah bisa memicu berbagai penyakit, termasuk kanker. “Konsumsi Premium sangat berbahaya untuk kesehatan," katanya, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/11/2020).

  Baca Juga: Catat! Ini Berbagai Dampak Buruk Dari BBM Oktan Rendah

Dijelaskan Safrudi, BBM oktan rendah akan membuat pembakaran di dalam mesin menjadi tidak sempurna. Ini terjadi, karena terbakarnya BBM di dalam ruang bakar hanya hanya karena tekanan mesin bukan karena percikan api dari busi. 

Akibatnya, selain menjadikan mesin mengelitik (knocking), juga membuat banyak BBM terbuang dan menjadi emisi hidrokarbon, karbon monoksida (CO), dan nitrogen dioksida melalui knalpot. Nah, emisi hidrokarbon inilah yang memicu kanker.  Baca Juga: Penggunaan BBM Oktan Tinggi Dapat Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Berdasar riset KPPB bersama  Universitas Indonesia (UI), rata-rata air seni masyarakat Jakarta mengandung polysiclic aromatic hydrocarbons (PAH) 2.200 mg kreatinin. Angka tersebut, lanjut Safrudin sangat tinggi karena standar World Health Organizazation (WHO) hanya memperbolehkan 500 mg kreatinin.

Selain itu, di dalam urine juga ditemukan benzene yang juga sangat tinggi, yaitu 8,9 mg. Angka tersebut jauh di atas standar WHO, yaitu maksimal hanya boleh 0,3 mg kreatinin.

Dari temuan KPPB, PAH dan benzene pada urine masyarakat Jakarta tersebut berasal dari pencemaran hidrokarbon kendaraan bermotor. Jadi sangat wajar jika angka penderita kanker di Jakarta tinggi dan terus meningkat. 

Tak hanya kanker, berbagai penyakit lain yang tak kalah berbahaya, juga mengintai. Selain itu, karbon monoksida yang dihasilkan juga bersifat racun dan nitrogen dioksida memicu penyakit paru-paru. Temuan lain, bahaya BBM beroktan rendah seperti Premium akan mencemari lingkungan, yang pada ujungnya akan berdampak pula pada kesehatan manusia.

Seperti mengganggu saluran pernafasan. Apalagi di jalanan yang padat kendaraan. Akan berisiko menyebabkan gangguan pernafasan. Yang punya risiko asma bisa lebih memicu asma, sampai jangka panjang adalah kanker paru-paru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: