PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan hanya petani yang telah terdaftar dalam sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) yang bisa memperoleh pupuk bersubsidi.
Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero), Wijaya Laksana, mengatakan bahwa Pupuk Indonesia akan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi yang telah ditetapkan Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 27 Tahun 2020.
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Pupuk Kaltim Gagas Program Agro Solution di Dompu NTB
"Penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan perseroan secara tertutup sesuai alokasi dan hanya kepada para petani yang terdaftar dalam Kelompok Tani dan teregistrasi dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) yang dikelola Kementerian Pertanian," kata Wijaya dalam keterangannya, Selasa (10/11/2020).
Untuk mengantisipasi kebutuhan petani yang kehabisan alokasi, Pupuk Indonesia pun telah menyiapkan stok pupuk nonsubsidi di kios-kios resmi. Di samping itu, guna menghindari pupuk palsu, Wijaya juga mengimbau para petani hanya membeli pupuk bersubsidi di kios atau pengecer resmi.
"Kami imbau petani yang sudah terdaftar dalam e-RDKK menebus langsung pupuk bersubsidi di kios atau pengecer resmi agar petani memperoleh pupuk yang sesuai kualitas dan sesuai HET (harga eceran tertinggi)," katanya.
Pupuk Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi guna mencegah penyimpangan, di antaranya pencirian pupuk bersubsidi dengan warna khusus, bag code, termasuk penyaluran tertutup yang berdasarkan e-RDKK.
Pupuk bersubsidi juga memiliki ciri pada kemasan karungnya, yaitu terdapat tampilan logo Pupuk Indonesia di bagian depan karung dan bertuliskan "Pupuk Bersubsidi Pemerintah". Pada kemasan tercantum juga nomor call center, logo SNI, nomor izin edar pada bagian depan karung, dan memiliki Bag Code dari produsennya.
Dalam pelaksanaan penyaluran, Pupuk Indonesia didukung oleh lima anak usahanya yang merupakan produsen pupuk nasional, yakni PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Kaltim. BUMN itu juga didukung oleh 1.226 mitra distributor dan 33.804 kios pupuk.
Wijaya menuturkan, stok pupuk bersubsidi di Tuban, Jawa Timur, saat ini terjaga dalam posisi di atas ketentuan minimum. Total stok di Kabupaten Tuban tersedia sebanyak 4.681 ton. Sementara, stok untuk Provinsi Jawa Timur sendiri berada di angka 203.640 ton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: