Kisah Perusahaan Raksasa: Modal Awal Cuma USD2 Juta, Tak Hentikan Citigroup hingga Bernilai USD140 M
Di bawah Presiden AS Bill Clinton, Glass-Steagal Act dicabut pada 1999. Langkah besar itu membawa angin segar untuk Citigroup untuk melakukan sejumlah penggabungan tanpa divestasi.
Mulai 1999, Citigroup memulai proses konsolidasi mereknya dengan menggunakan awalan Citi bersama dengan Commercial Credit yang mengadopsi nama CitiFinancial di semua cabang di AS dan sebagian Kanada. Selain itu di tahun yang sama, raksasa ini adalah salah satu bank pertama dan tentunya terbesar yang meluncurkan fasilitas internet banking pada nasabah. Ini dianggap sebagai inovasi yang memungkinkan Citibank mengurangi staf pelayanan depan, sekaligus meningkatkan layanan pribadi pada nasabah yang membutuhkan.
Pada tahun 2000 Citigroup mengumumkan rekor pendapatan 13 miliar dolar, dengan prediksi pasar naik setiap kuartal. Penghasilan paruh pertama adalah 6,6 miliar dolar yang setara dengan 1,91 dolar per saham, meningkat 28 persen dari enam bulan pertama tahun sebelumnya.
Angka pendapatan akhir tahun melanjutkan tren ini yang mengarah ke akuisisi optimis termasuk pengambilalihan bisnis perbankan investasi Schroder and Co di Eropa oleh divisi Citigroup Saloman Smith Barney dan pengambilalihan Bank Handlowy w Warszawie SA dari Polandia. Tahun berikutnya Citigroup membeli Banacci Meksiko dan menggabungkan operasi mereka dengan Banamex, divisi Citigroup lainnya.
Terlepas dari rekor pendapatan dan akuisisi besar, Citigroup tidak kebal terhadap jatuhnya pasar dot com pada tahun 2002 setelah menginvestasikan atau meminjamkan dana ke beberapa perusahaan rintisan TI serta membeli saham yang kemudian kehilangan semua nilainya. Pada akhir tahun 2003, dampaknya telah menuntut Sandy Weill yang mengundurkan diri sebagai CEO tetapi tetap di dewan sampai tahun 2006.
Sayangnya, kekayaan Citigroups belum membaik dengan skandal yang memengaruhi kepercayaan pasar berbagi. Pada tahun 2005, Otoritas Layanan Federal Jepang memerintahkan divisi perbankan swasta Citigroup untuk menghentikan operasinya dengan alasan mereka telah menawarkan layanan yang secara hukum hanya diizinkan untuk dilakukan oleh perusahaan sekuritas. Meskipun kerugian pendapatan untuk Citigroup hanya sedikit, hal itu menyoroti masalah tata kelola kotor yang segera tampak mewabah di dalam korporasi.
Sekitar waktu yang sama Citygroup Global Markets, Chase Investment Services, dan American Express Financial Services secara kolektif didenda lebih dari 21 juta dolar karena pelanggaran penjualan reksa dana oleh National Association of Securities Dealers yang terjadi pada 2002/2003.
Perusahaan dinyatakan bersalah karena tidak mengungkapkan hak pelanggan secara memadai saat menjual saham reksa dana Kelas B dan Kelas C. Pada tahun 2007 Citigroup didenda 15 juta dolarlagi karena menggunakan materi penjualan yang tidak akurat dalam seminar tentang rencana tabungan pensiun dengan karyawan BellSouth.
Dalam skandal lebih lanjut, Citigroup didenda 18 juta dolar lagi dalam pengembalian uang dan denda setelah Jaksa Agung California menuduh Citigroup melakukan pencurian terhadap pelanggan kartu kredit dengan menyapu saldo positif dari rekening dan menempatkan dana tersebut ke dalam rekening Citigroup yang terkonsolidasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: