Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

GTI Laporkan Terorisme Kanan Meningkat, Terorisme Islam Menurun

GTI Laporkan Terorisme Kanan Meningkat, Terorisme Islam Menurun Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, London -

Setelah seorang pria kulit putih berusia 21 tahun dengan senapan semi-otomatis memasuki toko Walmart di El Paso, Texas dan menembaki hampir dua lusin orang --kebanyakan warga Latin tahun lalu-- pihak berwenang AS menganggap serangan itu sebagai tindakan terorisme domestik sayap kanan.

Menurut sebuah laporan baru Indeks Terorisme Global (GTI) tahunan yang diterbitkan pada Rabu (25/11/2020), serangan Agustus 2019 itu bukanlah insiden yang terpisah, tetapi salah satu dari serangan yang semakin meningkat oleh ekstremis sayap kanan anti-imigran, dari Eropa ke Selandia Baru hingga Amerika Utara.

Baca Juga: AS Tarik Pasukan, NATO Ramalkan Afghanistan Jadi Sarang Teroris

Indeks Terorisme Global diterbitkan oleh Institut Ekonomi dan Perdamaian (IEP) yang berpusat di Australia.

GTI mencatat peningkatan 709 persen dalam kematian akibat "terorisme sayap kanan" dalam lima tahun terakhir, sementara terjadi penurunan kematian sebesar 15 persen akibat terorisme lain, termasuk oleh kelompok Islam radikal, pada 2019 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Terorisme sayap kanan cenderung lebih mematikan daripada terorisme sayap kiri, tetapi tidak mematikan seperti terorisme Islam di Barat," kata laporan GTI.

Laporan itu juga mencatat, ekstremis sayap kanan bertanggung jawab atas 89 kematian pada 2019, dengan 51 di antaranya terjadi dalam serangan masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru.

Hampir 50 persen dari 332 serangan sayap kanan sejak 2002 terjadi di AS, diikuti Jerman dengan 48 insiden dan Inggris 35 insiden.

"Biasanya terorisme sayap kanan dilakukan oleh individu," kata Carolyn Gallaher, pakar ekstremisme sayap kanan dan kekerasan terorganisasi dari American University di Washington DC.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: