Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Pembunuhan Sadis di Sigi, Polisi Jaga Ketat Tempat Pengungsian

Usai Pembunuhan Sadis di Sigi, Polisi Jaga Ketat Tempat Pengungsian Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kadiv Humas Polri Awi Setiyono mengatakan Polda Sulawesi Tengah dan Polres Sigi mengerahkan satu peleton Brimob dan 20 anggota gabungan dari Reserse dan Intelkam untuk berjaga di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) pembakaran dan pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah, serta di lokasi pengungsian.

"Di pengungsian dan di TKP sampai saat ini ditempatkan satu peleton Brimob, 20 gabungan Reserse dan Intelkam dari Polda Sulteng dan Polres Sigi," ujar dia, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, saat ini ada sebanyak 49 Kepala Keluarga yang mengungsi pasca-kejadian pembakaran dan pembunuhan satu keluarga di Sigi. Puluhan keluarga tersebut berada di Balai Desa Lembantongoa, Sigi.

Satgas Tinombala TNI-Polri saat ini masih mengejar kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora pasca pembunuhan sadis itu.

Operasi oleh Satuan Tugas Tinombala diinisiasi Satuan Tugas Camar Maleo bertahun-tahun lalu untuk memberantas gerombolan pengacau yang dipimpin Santoso. Pentolan ini akhirnya bisa terbunuh oleh personel Satuan Tugas Tinombala namun kehadirannya digantikan oleh tangan kanannya, Ali Kalora.

Sebelumnya pada Jumat (27/11) pagi sekitar pukul 10.00 WITA, satu keluarga yang terdiri atas empat orang di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah diduga dibunuh oleh kelompok MIT yang dipimpin Ali Kalora.

Keempat korban yang dibunuh kelompok ini adalah Yasa selaku kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi.

Tidak hanya membunuh keluarga Yasa, Ali Kalora cs juga mengambil stok beras 40 kg dan rempah-rempah milik keluarga tersebut dan membakar enam rumah. Pasca peristiwa pembunuhan itu, para warga transmigran di wilayah tersebut mengungsi sementara karena merasa khawatir akan keselamatan jiwa mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: