Amerika Serikat secara tradisional melindungi Israel dari tindakan apa pun di Dewan Keamanan PBB. Washington menolak berkomentar tentang pembunuhan ilmuwan tersebut.
Penyelidik PBB tentang eksekusi ekstra-yudisial, Agnes Callamard, mengatakan pada Jumat bahwa banyak pertanyaan seputar pembunuhan Fakhrizadeh, tetapi dia menyebut definisi pembunuhan yang ditargetkan itu di luar wilayah konflik bersenjata.
“Pembunuhan semacam itu adalah pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional yang melarang perampasan hidup secara sewenang-wenang dan pelanggaran terhadap Piagam PBB yang melarang penggunaan kekuatan secara ekstrateritorial di masa damai," papar tweet Callamard.
Iran juga menyampaikan surat pada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. “Sebagai tanggapan, Guterres mendesak pengekangan dan mengutuk setiap pembunuhan atau pembunuhan ekstra-yudisial," papar juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Sabtu.
Dewan Keamanan akan bertemu pada 22 Desember untuk sidang dua kali setahun mengenai kepatuhan pada resolusi terkait kesepakatan nuklir 2015 antara kekuatan dunia dan Iran.
Setiap anggota Dewan Keamanan PBB atau Iran dapat memilih untuk mengangkat isu pembunuhan Fakhrizadeh selama pertemuan itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto