Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggapi Penangkapan Maaher, Refly: Mungkin Setelah Ini Akan Banyak Korban-korban Lainnya

Tanggapi Penangkapan Maaher, Refly: Mungkin Setelah Ini Akan Banyak Korban-korban Lainnya Kredit Foto: IG @reflyharun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar hukum Tata Negara, Refly Harun angkat bicara soal penangkapan Ustad Maaher At Thuwailibi yang kemarin ditangkap oleh Polisi dengan tudingan telah melakukan provokasi bernada Sara.

Menurutnya, fenomena penangkapan ini bukan kali ini saja. Tapi, berulang kali dilakukan negara terutama bagi aktivis dan pendakwah.

"UU yang sebenernya untuk mengontrol transaksi cyber, malah kemudian digunakan untuk mencokok yang melakukan penghinaan, provokasi dan korbannya sudah banyak bagi aktivis dan pendakwah," kata Refly dalam akun Youtube-nya.

Baca Juga: Ingatkan TNI Tak Cawe-Cawe dalam Politik, Refly Harun: Hanya di Thailand...

Ia menyayangkan, kenapa aparat langsung melakukan tindakan penangkapan sebelum dilakukan pemeriksaan.

"Apakah iya langsung ditangkap, kenapa tak diperiksa dulu?," tanyanya.

Ia menyarankan seharusnya polisi menggunakan hukum perdata saja, tak perlu langsung menindak dengan delik pidana. 

"Pendekatannya mending perdata saja, kalo ada yang mengadu tinggal direkonsiliasi. Kalau langsung penangkapan yang terjadi adalah negara seolah campur tangan dalam konflik sesama anak bangsa," tambahnya.

Akan tetapi, kata Refly, seolah yang melakukan pelanggaran UU ITE ada yang diproses dan sebaliknya malah dibiarkan, padahal lebih keras.

"Sayangnya, step-step seperti itu tak ada dan ada subyektifitas tindakan hukum," jelasnya.

Mantan Komisaris BUMN itu juga menyontohkan aktivis KAMI Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat yang langsung ditangkap padahal sejumlah tokoh seperti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dkk sudah menjamin penahanan mereka.

"Negara ini masih bermasalah dalam penegakan UU ITE. Di konten ini sebenarnya saya agak waswas, mungkin setelah ini akan banyak korban-korban lainnya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: