Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Ekspansi Ekonomi?

Apa Itu Ekspansi Ekonomi? Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekspansi ekonomi adalah periode ketika aktivitas ekonomi agregat meningkat. Pada fase ini, siklus bisnis dan PDB riil tumbuh selama dua kuartal atau lebih berturut-turut, bergerak dari palung ke puncak. Hal ini terjadi biasanya disertai dengan peningkatan lapangan kerja, kepercayaan konsumen, dan pasar ekuitas. Ekspansi juga disebut sebagai pemulihan ekonomi.

Pemulihan ekonomi dan kemakmuran adalah dua fase ekspansi yang berurutan. Ekspansi ekonomi dapat disebabkan oleh faktor-faktor eksternal ekonomi, seperti kondisi cuaca atau perubahan teknis, atau oleh faktor-faktor internal ekonomi, seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, ketersediaan kredit, suku bunga, kebijakan regulasi, atau dampak lain pada produsen. Kondisi global dapat mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi di berbagai negara.

Baca Juga: Apa Itu Ekspansi?

Naik turunnya pertumbuhan ekonomi bukanlah fenomena yang tidak bisa dijelaskan. Seperti halnya cuaca, perekonomian diyakini mengikuti jalur melingkar yang terus berulang dari waktu ke waktu. Proses ini disebut siklus bisnis dan dipecah menjadi empat fase yang berbeda dan dapat diidentifikasi, yaitu:

1. Ekspansi

Perekonomian bergerak keluar dari resesi. Uang mudah untuk dipinjam, bisnis membangun persediaan lagi dan konsumen mulai berbelanja. PDB naik, pendapatan per kapita tumbuh, pengangguran menurun, dan pasar ekuitas umumnya berkinerja baik.

2. Puncak

Fase ekspansi akhirnya mencapai puncaknya. Permintaan yang tajam menyebabkan harga barang melonjak dan tiba-tiba indikator ekonomi berhenti tumbuh.

3. Kontraksi

Pertumbuhan ekonomi mulai melemah. Perusahaan berhenti merekrut karena permintaan berkurang dan kemudian mulai memberhentikan staf untuk mengurangi biaya.

4. Palung

Transisi ekonomi dari fase kontraksi ke fase ekspansi. Perekonomian mencapai titik terendah, membuka jalan untuk pemulihan.

Belajar tentang ekspansi ekonomi dan pola kontraksi di masa lalu dapat membantu meramalkan potensi tren masa depan dan mengidentifikasi peluang investasi. Ekspansi berlangsung rata-rata sekitar empat hingga lima tahun tetapi telah diketahui berlangsung dari 12 bulan hingga lebih dari 10 tahun.

Kontraksi dan ekspansi ekonomi berkaitan dengan output keseluruhan dari semua barang dan jasa, sedangkan istilah inflasi dan deflasi mengacu pada kenaikan dan penurunan harga komoditas, barang dan jasa dalam kaitannya dengan nilai uang.

Indikator utama memberikan petunjuk apakah ekspansi atau kontraksi akan terjadi dalam waktu dekat. Adapun indikator tersebut yakni seperti jam kerja mingguan rata-rata, klaim pengangguran, pesanan untuk barang-barang konsumen dan izin bangunan.

Ketika ekonomi membutuhkan peningkatan, biaya pinjaman diturunkan. Hal ini dapat mendorong bisnis dan konsumen untuk membelanjakan lebih banyak uang. Namun, ketika bank sentral memangkas suku bunga, tabungan tidak lagi menguntungkan dan fase ekspansi pun dimulai. 

Uang mengalir dengan bebas melalui perekonomian, perusahaan mengambil pinjaman untuk mendanai ekspansi, prospek pekerjaan meningkat dan pengeluaran konsumen meroket.

Akhirnya, aliran uang yang murah dan peningkatan pengeluaran akan menyebabkan inflasi. Hal ini akan menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga.

Beberapa ekonom mencatat bahwa siklus bergerak seiring dengan upaya perusahaan untuk menyesuaikan permintaan konsumen yang terus berubah. Ketika ekonomi tumbuh, pelanggan membeli dan meminjam dengan biaya yang murah, tim manajemen secara teratur berusaha memanfaatkan dengan meningkatkan produksi.

Pada awalnya, hal ini mengarah pada penjualan yang lebih tinggi dan pengembalian modal. Namun, hal ini justru berdampak pada persaingan yang menjadi lebih sengit dan keserakahan mulai merugikan. Akhirnya, penawaran melebihi permintaan, harga turun, hutang berlebihan dan perusahaan tidak punya pilihan selain memberhentikan staf.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: