Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Sawit, Ini Minyak Nabati yang Berpotensi Timbulkan Diabetes

Bukan Sawit, Ini Minyak Nabati yang Berpotensi Timbulkan Diabetes Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri perkebunan kelapa sawit telah diserang isu negatif yang berkaitan dengan kesehatan sejak tahun 1980-an. Tidak hanya dituding mengandung kolesterol dan tidak baik untuk kesehatan, mengonsumsi minyak nabati termasuk minyak sawit juga dituduh dapat menyebabkan obesitas sehingga berpotensi menimbulkan diabetes.

Menjawab isu negatif tersebut, sejumlah penelitian mutakhir menunjukkan, ternyata proses pengolahan dan pembuatan minyak goreng berpotensi memengaruhi metabolisme gula darah. Perlu diketahui, penyakit diabetes berkaitan dengan sekresi insulin yang sangat penting dalam metabolisme gula darah. Jika sekresi insulin terganggu, metabolisme gula darah yang terbentuk dari pencernaan makanan akan terganggu.

Baca Juga: Peluang Betakaroten dan Tokoferol dari Minyak Sawit

Dalam laporan PASPI Monitor dituliskan, mengonsumsi minyak sawit tidak memengaruhi sekresi insulin sehingga tidak menimbulkan diabetes. Penelitian Sundram, et.al (2007); Peairs, et.al (2011); dan Filippou, et.al., (2014) menemukan, konsumsi minyak sawit tidak memengaruhi laju sekresi insulin maupun kadar glukosa darah. Bahkan, hasil penelitian Bovet, et.al., (2009) mengungkapkan bahwa penurunan konsumsi minyak sawit justru meningkatkan kasus diabetes.

Namun, hal yang lebih menarik adalah kaitan antara mengonsumsi minyak kedelai dengan kasus diabetes. "Dalam pengolahan minyak kedelai, mengalami proses hidrogenisasi penuh (fully hydrogenated soybean oil) maupun hidrogenisasi parsial (partially hydrogenated soybean oil)," seperti dilansir dari laporan PASPI Monitor.

Hasil studi Sundram et.al., (2007) mengungkapkan, konsumsi minyak kedelai justru menghambat sekresi insulin sehingga meningkatkan kadar glukosa darah (diabetes). Bahkan, penelitian yang sama juga membuktikan bahwa konsumsi minyak kedelai justru menurunkan kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) dan meningkatkan kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL).

"Dengan demikian, sangat jelas bahwa konsumsi minyak sawit justru dapat mencegah diabetes melalui peranannya dalam memengaruhi sekresi insulin. Sebaliknya, konsumsi minyak kedelai berpotensi menghambat sekresi insulin sehingga berpotensi meningkatkan kasus diabetes," seperti dilansir dari laporan PASPI Monitor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: