Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peran Baru CFO dalam Merespons Disrupsi Digital dan Pandemi

Peran Baru CFO dalam Merespons Disrupsi Digital dan Pandemi Andy Rahardja, CFO IDS Medical System Indonesi | Kredit Foto: Dok. Panpel Wabinar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini, CFO (chief financial officer) memainkan peran sentral dalam menstabilkan bisnis dalam situasi krisis akibat dari disrupsi digital dan pademi, serta memosisikan perusahaan untuk berkembang ketika kondisi membaik. CFO adalah pemimpin yang berkontribusi paling langsung terhadap kesehatan keuangan dan ketahanan perusahaan dari hari ke hari.

Langkah yang diambil CFO akan sangat menentukan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, stabilisasi bisnis jangka pendek untuk mengantisipasi kondisi normal, serta persiapan jangka panjang bagi perusahaan membuat terobosan berani dalam rangka pemulihan bisnis. 

Menurut Andy Rahardja, CFO IDS Medical System Indonesia, pandemi ini telah membuka mata banyak pihak, menyadarkan kita semua bahwa fasilitas pelayanan kesehatan di negara kita belumlah mencukupi.Baca Juga: Akibat Pandemi, 6 dari 10 Organisasi Percepat Transformasi Digital

“Kami melihat bahwa perjalanan masih panjang, akan terjadi lonjakan investasi di sektor kesehatan, khususnya dalam 3 tahun ke depan. Strategi kami dalam merealisasikan mimpi perusahaan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, secara garis besar dapat dibagi menjadi 5 prioritas utama." katanya.

Pertama, mempercepat investasi alat kesehatan dengan memanfaatkan financial technology. Kedua, menggalakkan produksi dalam negeri untuk mengurangi tingkat ketergantungan terhadap impor produk kesehatan baik equipment maupun consumables. Ketiga, mengembangkan jasa pendidikan di sektor kesehatan (healthcare learning & education) sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mental para tenaga kesehatan. Keempat, menyediakan jasa perencanaan rumah sakit (Hospital Planning & Advisory Services) dan jasa logistik medis (Medical Logistics). Dan, kelima, mengembangkan portofolio di bidang Manajemen Aset Pelayanan Kesehatan (Healthcare Asset Management).Baca Juga: Sabet Penghargaan Best Performing CEO in Technology Leadership, Pelindo III: Kado HUT ke-28

Terkait disrupsi digital, Nixon L.P Napitupulu, CFO Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN),  mengungkapkan bahwa hal itu tidak bisa dihindari, dan BTN harus adaptasi dalam situasi itu. Untuk transaksi properti, misalnya, sudah bisa dilakukan secara online. Dengan teknologi augmented reality (AR), calon pembeli sudah bisa lihat rumahnya dalam bentuk 3D. Dan, nilai transaksi properti secara online di BTN sampai dengan September 2020 sudah mencapai sekitar Rp 1,2 triliun.  

Kemudian, BTN melakukan kemitran dengan fintech  untuk payment-nya dan menggandeng Bukalapak dan Tokopedia untuk penjualan rumah, terutama rumah bersubsidi. Di samping itu, BTN juga meluncurkan mobile banking, online property system dan sebagainya. 

“Di internal juga kami mulai transisi ke digital untuk bebrapa pekerjaan, lebih efisien,” ujar Nixon, dalam webinar dengan tema “New Role of CFO in Organization’s Heart and Mind”, Kamis (10/12/2020).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: