Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dosen IPB University: Meski Sudah Divaksin, Protokol Kesehatan 3M Harus Tetap Jalan

Dosen IPB University: Meski Sudah Divaksin, Protokol Kesehatan 3M Harus Tetap Jalan Pesepeda melintas di dekat dinding bermural di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (18/10/2020). Mural di sepanjang dinding viaduk Gubeng itu sebagai sarana imbauan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. | Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Derap Perempuan Kreatif Indonesia Peduli Bangsa (DPKIPB) menyelenggarakan menggelar webinar membahas topik kegunaan, efektivitas, keamanan, dan ketersediaan vaksin COVID-19.

Webinar tersebut mengundang dua narasumber, yakni Prof Ali Ghufron Mukti, Rektor Universitas Trisaksi sekaligus Ketua Konsorsium Riset COVID-19, dan drh Diah Iskandriati, Peneliti di Pusat Studi Satwa Primata-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PSSP-LPPM) IPB University.

"Banyak masyarakat yang ingin tahu terkait aman dan tidaknya vaksin produksi luar negeri. Di sisi lain kita juga mendengar bahwa Indonesia telah mampu membuat vaksin sendiri. Masyarakat ingin mendapat pencerahan terkait ketersediaan serta akses pada vaksin tersebut," ujar Ketua DPKIPB, Prof Aida Vitayala Hubeis melalui keterangannya, Selasa (15/12/2020).

Baca Juga: Sri Mulyani: Vaksinasi Covid-19 Butuh Waktu Lama, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Sementara, Prof Dr Dodik Ridho Nurrochmat, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB University sekaligus Ketua Satgas COVID-19 IPB University dalam sambutannya menyampaikan bahwa IPB University telah melakukan skenario dalam menyambut kegiatan belajar mengajar secara offline.

"Ada tiga pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara offline. Pertama, pertimbangan asal daerah mahasiswa. Kedua, persiapan lingkungan kampus maupun tempat tinggal mahasiswa. Ketiga, pertimbangan risiko bagi dosen dan tenaga kependidikan. Sistem tracing juga akan diterapkan melalui aplikasi handphone," papar Prof Dodik Ridho.

Pada kesempatan ini, drh Diah Iskandriati menyampaikan per 6 Desember lalu di World Health Organization (WHO) sudah terdapat 52 kandidat vaksin COVID-19 dalam tahap uji klinis. Sebanyak 13 di antaranya sudah sampai tahap tiga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: