Kisah Perusahaan Raksasa: Bersatunya Raksasa Asuransi Sukses Lahirkan Konglomerat Aviva
Aviva
Pada 2002, perusahaan berganti nama menjadi Aviva Plc, menghapus nama Norwich Union dan CGNU. Aviva adalah palindrom yang diciptakan dari "viva", bahasa Latin untuk "hidup" sengaja dibuat pendek agar mudah diingat dan berfungsi di seluruh dunia.
Selama Maret 2005 Aviva memperoleh operasi pemulihan kerusakan RAC plc senilai sekitar 1,1 miliar pounds. Pada Juli 2006, Aviva sangat meningkatkan kehadirannya di Amerika Serikat dengan mengakuisisi AmerUs Group, sebuah perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Des Moines yang didirikan tahun 1896 dalam kesepakatan senilai 2,9 miliar dolar AS (1,6 miliar pounds). AmerUs Group diganti namanya menjadi Aviva USA saat akuisisi selesai.
Perusahaan terus menggunakan nama Norwich Union sebagai nama dagang di Inggris hingga 1 Juni 2009 ketika secara resmi dikenal sebagai Aviva di Inggris Raya. Peluncuran tersebut didukung oleh kampanye iklan senilai 9 juta pounds untuk mempromosikan rebranding (salah satu yang termahal di bidang asuransi Inggris), dengan partisipasi selebriti termasuk Bruce Willis dan Alice Cooper.
Pada Juni 2009, Perusahaan memutuskan untuk membuang Navigator, bisnis pengelolaan kekayaannya di Australia, ke National Australia Bank seharga A 825 juta dolar (401 juta pounds).
Pada bulan Oktober 2009, perusahaan memutuskan untuk fokus pada sektor asuransi komersialnya dan menunjukkan komitmennya kepada pialang dengan meluncurkan fasilitas 'temukan pialang' mereka, menggunakan mesin pencari Asosiasi Pialang Asuransi Inggris. Untuk membantu upaya ini, Paul Whitehouse direkrut untuk berperan sebagai penata rambut sukses yang menjalankan tiga salon. Pesan kampanye difokuskan pada bisnis asuransi melalui broker asuransi. Kalimat penutup dari kampanye tersebut adalah "Kami dalam bisnis untuk mempertahankan bisnis Anda".
Pada September 2011, Aviva menyelesaikan penjualan operasi pemulihan kerusakan RAC plc senilai 1,0 miliar pounds kepada The Carlyle Group. Pada Februari 2012, Aviva menjual bisnis kesehatan kerjanya ke perusahaan layanan dukungan Inggris, Capita.
Selanjutnya, Juli 2012, Aviva mengumumkan rencana untuk menjual atau menutup 16 bisnis non-inti untuk menyederhanakan aktivitasnya dan meningkatkan keuntungan pemegang saham. Sebagai bagian dari rencana Aviva mengumumkan penjualan operasinya di Korea Selatan dan penutupan bisnis baru unit anuitas pembelian massal di Inggris.
Agustus 2012, Aviva mengumumkan bahwa hingga 800 pekerjaan akan hilang menyusul reorganisasi yang disebabkan oleh gejolak lebih lanjut di Zona Euro. Dua bulan kemudian, Aviva setuju untuk menjual Aviva USA Corporation ke Athene Holding senilai 1,8 miliar dolar (1,1 miliar pounds) sebagai bagian dari rencana untuk meningkatkan keuntungan pemegang saham dan mengurangi persyaratan modal grup. Athene kemudian menjual bisnis asuransi jiwa Aviva ke Atlantic Global.
Pada 13 April 2015, Aviva menyelesaikan pengambilalihan semua saham Friends Life Group senilai 5,6 miliar pounds. Andy Briggs, ketua eksekutif Friends Life saat ini, menjadi CEO Aviva UK Life, dengan Mark Wilson melanjutkan sebagai CEO dari Grup Aviva yang diperbesar.
Pada Juli 2016, Aviva membekukan penarikan dari Aviva Investors Property Trust karena kurangnya likuiditas setelah pemungutan suara Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa pada 23 Juni. Pada September 2017, Aviva setuju untuk menjual perusahaan patungan Italia Avipop Assicurazioni kepada Banco BPM seharga 312,01 juta dolar AS(265 juta euro).
Saat ini, Aviva mempekerjakan lebih dari 28.000 orang di seluruh dunia, selain lebih dari 14.000 penasihat keuangan. Ia menawarkan produk asuransinya kepada lebih dari 34 juta pelanggan di seluruh dunia, yang dengannya ia telah membangun aset senilai 246 miliar dolar. Misi Aviva adalah menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di dunia, dengan tetap berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan, layanan pelanggan, dan model bisnis berkualitas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: