Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Bersatunya Raksasa Asuransi Sukses Lahirkan Konglomerat Aviva

Kisah Perusahaan Raksasa: Bersatunya Raksasa Asuransi Sukses Lahirkan Konglomerat Aviva Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aviva Plc adalah perusahaan asuransi multinasional papan atas yang berbasis di London, Inggris. Di Negeri Ratu Elizabeth, Aviva merupakan konglomerat asuransi terbesar berdasar jumlah nasabah yang menawarkan produk asuransi jiwa, umum, dan pensiun.

Aviva memiliki pamor yang cukup mentereng di global. Nama dan produknya telah tersebar di 16 negara di seluruh dunia. Operasional yang terbesar berada di Irlandia, Prancis, Kanada, Italia, dan Spanyol.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Kekuatan Listrik Enel Mampu Jadikannya PLN No 2 di Eropa

Demi melebarkan sayap bisnisnya, Aviva mulai berfokus pada pasar di Asia. Dua wilayah terbesar yang ia garap ada di China dan Asia Tenggara. 

Uniknya, cemerlangnya bisnis Aviva menjadikannya perusahaan asuransi terbesar kedua di Kanada. Namanya pun telah terdaftar di Bursa Efek London dengan FTSE 100 Index.

Dalam catatan 2020, nama Aviva tercantum dalam daftar perusahaan raksasa dunia berdasar pendapatan di peringkat 88 dari Fortune Global 500. Kondisi keuangan membaik di tahun ini setelah mengalami tahun keterpurukan di 2019. Pendapatan per tahunnya melonjak signifikan 277 persen menjadi 89,64 miliar dolar AS. Sementara laba bersihnya naik 55,5 persen menjadi 3,25 miliar dolar. Jika dikalkulasi, persentase keuntungan dibanding pendapatan adalah sebesar 3,6 persen.

Di samping itu, indikator lainnya adalah aset. Di masa-masa kebangkitan ini, aset yang dimiliki Aviva mencapai 609,32 miliar dolar. Yang terakhir yaoti total ekuitas saham mencapai 22,79 miliar dolar. 

Perusahaan yang lahir dari penggabungan (merger) sejumlah perusahaan mampu mencatatkan dirinya sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Jika dibanding perusahaan sejenis, Aviva merupakan korporasi asuransi terbesar ketujuh di dunia. 

Seperti apa perjalanannya? Pada Selasa (15/12/2020) ini, Warta Ekonomi bakal mengulas secara ringkas perusahaan Aviva yang dimuat dalam artikel sebagai berikut.

Akar perusahaan bisa digali lebih dalam hingga ke abad 17. Saat itu sekitar 1696, nenek moyang Aviva, Hand in Hand Fire & Life Insurance Society berdiri di London, Inggris. 

Fire_mark_Dulwich.jpg

Hand in Hand berdiri dengan bentuk perusahaan bersama yang dikelola masyarakat. Dalam catatannya, perusahaan ini pernah menjadi firma asuransi kebakaran tertua di dunia. Selain itu, ia adalah cikal bakal dari sistem koperasi modern. 

Commercial Union

Pada 1905, Hand in Hand diakuisisi oleh raksasa Commercial Union (CU). CU adalah satu dari trio asuransi terbesar di Inggris Raya di abad ke-20. CU dibentuk sekitar tahun 1861 setelah insiden paling besejarah yaitu kebakaran di Jalan Raya Tooley, London atau di sepanjang tepi selatan Sungai Thames. Sejarah mencatat, kebakaran tersebut berlangsung selama dua hari berturut-turut. 

Kehancuran yang disebabkan kebakaran itu membuat perusahaan asuransi melipatgandakan tarif premi mereka. Dari sinilah Commercial Union Fire Insurance Company muncul di waktu yang tepat.

04-CU1319-Hand-in-Hand-policy-header-1779.jpg

CU segera menarik volume besar bisnis kebakaran karena kota dan industri Inggris tumbuh pesat selama tahun 1860-an. Dalam beberapa tahun, ia telah membuka cabang di kota-kota besar dan menunjuk agen di seluruh Inggris, serta satu di Hamburg, Jerman.

Pada saat yang sama, CU mulai menjual produk lain, menjadi perusahaan asuransi gabungan. Asuransi jiwa pertamanya dikeluarkan pada 1862. Ia mengklaim dirinya sebagai penjamin emisi kelautan pertama yang ditunjuk tahun 1863. Keuntungan dari bisnis kehidupan dan kelautan membantu mempertahankannya ketika klaim kebakaran tinggi.

Di awal abad ke-20, CU kemudian melakukan ekspansi dengan membeli operasi asuransi yang ada daripada membuka kantor baru. Pengambilalihan strategis pertama terjadi pada tahun 1900 ketika membeli Britain's Palatine Insurance Company of Manchester. Palatine memiliki bisnis kebakaran yang kuat dan juga meraih kesuksesan di bidang asuransi kecelakaan yang relatif baru. Pembelian Palatine menjadikan CU perusahaan Inggris pertama yang menangani keempat kelas asuransi: kebakaran, jiwa, kelautan, dan kecelakaan.

Sementara itu CU juga bermain di benua seberang. Di Amerika Serikat, perusahaan membeli American yang berbasis di Philadelphia dan California Insurance Company.

Pada tahun 1914, CU adalah yang terbesar dari perusahaan gabungan Inggris, dengan pendapatan premi sebesar 7,5 juta poundsterling --hampir empat kali lipat dari tahun 1901.

Melangkah sedikit lebih jauh, pada 1959 CU mengambil alih North British and Mercantile Insurance Company, sebuah perusahaan asuransi Inggris yang telah lama berdiri dengan sebagian besar bisnisnya di Amerika Serikat. Merger tersebut meningkatkan aset CU dari 192 juta menjadi 319 juta pounds.

CU kembali berbelanja pada tahun 1968, membeli Northern dan Employers Assurance. Berperingkat sebagai perusahaan asuransi Inggris terbesar keempat, Northern and Employers memiliki bisnis jiwa yang substansial, yang melengkapi kelemahan komparatif CU di area tersebut. Akuisisi Northern and Employers memulihkan CU untuk sementara waktu ke posisi komposit Inggris teratas dan memungkinkan perusahaan untuk mengurangi tenaga kerjanya.

24_Cornhill_%28geograph_2546894%29.jpg

Pada 1980-an, CU semakin mengurangi bisnisnya di AS, menyusul kerugian buruk pada 1984 hingga 1985, tetapi melakukan lebih banyak akuisisi di Benua Eropa. Benua Biru sekarang menyumbang 30 persen dari pendapatan premi CU di seluruh dunia.

Keuntungan perusahaan mencapai puncak baru sebesar 202 juta pounds tahun 1988, tetapi turun kembali menjadi 150 juta pounds pada 1989. Pada 1990, sebuah perusahaan induk baru, Commercial Union Plc, dibentuk untuk memfasilitasi ekspansi ke dalam aktivitas jasa keuangan, termasuk perwalian unit dan manajemen investasi, pialang saham, dan rekening tabungan individu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: