Vaksin Tak Sepenuhnya Jadi Solusi, Perlu Didukung dengan Masyarakat yang Patuh 3M
Sebelum pandemi upaya-upaya pencegahan dari penularan penyakit memang diremehkan oleh sebagian masyarakat.
“Sebelum ini kita selalu meremehkan masalah kesehatan karena menganggap diri kuat. Sekarang setelah dirawat karena COVID-19, saya mengikuti dokter paru saya yang menyarankan mengurangi karbohidrat dan memperbanyak protein untuk meningkatkan imunitas tubuh. Masker selalu saya pakai, hand sanitizer juga tidak pernah lepas. Karena terbukti dengan menjalankan protokol 3M, teman-teman di kantor tidak ada yang tertular dari saya,” ujar Cherryl Hatumesen.
Terkait dengan program vaksinasi yang sedang difinalisasi Pemerintah, dr. Dirga menanggapi bahwa setiap negara punya kebijakan berbeda-beda dalam memprioritaskan warga negara mana yang lebih dulu mendapatkan vaksinasi.
"Indonesia memprioritaskan tenaga kesehatan terlebih dahulu yang kesehariannya langsung merawat pasien-pasien COVID-19, dan khusus di Indonesia juga, vaksin diberikan kepada penduduk berusia 18-59 tahun. Vaksin diberikan pada orang sehat sebagai upaya pencegahan. Dalam konteks pandemi COVID-19, bagi pasien COVID-19 yang sudah sembuh tidak menjadi sasaran prioritas karena dianggap sudah memiliki kekebalan." tandasnya.
Menanggapi dinamika di masyarakat terkait vaksin ini, Cherryl Hatumesen mengatakan bahwa masih ada yang tidak antusias dengan kedatangan vaksin COVID-19 ini, padahal kelompok-kelompok yang anti vaksin termasuk golongan yang cukup berpendidikan.
dr. Dirga pun berpesan agar vaksin menjadi instrumen penting untuk mengendalikan pandemi, vaksinasi juga harus dilakukan bersamaan dengan 3M secara konsisten. Lebih lanjut, dr. Dirga mengatakan dalam mencari informasi tentang vaksin juga harus berhati-hati.
"Carilah informasi yang terpercaya karena di luar sana banyak beredar informasi hoax yang kurang bisa dipercaya. Masyarakat harus yakin apabila sudah ada izin dari Badan POM, vaksin itu nantinya sudah dipastikan kemanan dan efektivitasnya sehingga masyarakat, tidak perlu ragu." ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami