Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Bitcoin Tembus Rp460 Juta di Asia, Ini Rentetan Sebabnya!

Harga Bitcoin Tembus Rp460 Juta di Asia, Ini Rentetan Sebabnya! Ilustrasi pendanaan perusahaan. | Kredit Foto: Kr-Asia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perdagangan Bitcoin pada nominal 33.365 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp462,7 juta) di Asia, Senin (4/1/2021), setelah melonjak ke titik kulminasi--34.800 dolar AS pada Minggu (3/1/2021).

Lonjakan harga ke rekor tertinggi itu terjadi karena para investor bertaruh, Bitcoin sedang berproses menjadi aset utama, begitulah informasi yang WE kutip dari Reuters.

Yang terpenting, sejak pertengahan Maret 2020, harga Bitcoin telah meroket sekitar 800%. Analis Mata Uang Bank of Singapore, Moh Siong Sim berpendapat, "Beberapa pandangan mencerminkan ketakutan akan melemahnya dolar."

Baca Juga: Harga Bitcoin Senin 4 Januari 2021: Masih di atas Rp460 Juta Bro! Tapi ....

Baca Juga: Samsung Galaxy A02s: Harga Rp1 Jutaan, Gimana Spesifikasinya?

Pasokan Bitcoin terbatas di angka 21 juta, sehingga beberapa pihak menilai hal itu sebagai nilai lindung terhadap risiko inflasi. Sejumlah pihak lain menganggap Bitcoin sebagai aset berharga di tengah pandemi, mirip dengan emas.

"Sepertinya investor lebih memilih Bitcoin sebagai ekspresi keprihatinan atas penurunan nilai mata uang, dibandingkan dengan emas," kata Sim lagi.

Meroketnya harga Bitcoin juga menggambarkan peningkatan harapan Bitcoin sebagai metode pembayaran utama; dengan gerbang jaringan transaksi yang sudah PayPal buka.

Potensi keuntungan cepat juga menarik minat dari investor besar AS, serta minat trader yang umumnya mengandalkan ekuitas. "Reli ini mendapat lebih banyak momentum karena investor tak pernah puas melanjutkan trading dari rumah selama liburan tahun baru," ujar Direktur Eksekutif Perusahaan Aset Digital BC Group, Dave Chapman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: