Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Pandemi Realisasi Penyaluran Subsidi Menurun Dibanding Tahun Sebelumnya

Ketika Pandemi Realisasi Penyaluran Subsidi Menurun Dibanding Tahun Sebelumnya Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penyaluran subsidi pada 2020 sebesar Rp196,2 triliun atau 102,2% dari target dalam Perpres 72/2020 sebesar Rp192 triliun. Sedangkan, secara year on year (yoy) terjadi penurunan 2,9% dari realisasi 2019 yang tercatat Rp201,8 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, subsidi dimanfaatkan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Capai Angka Ratusan Triliun, Realisasi Subsidi Listrik dan BBM 2020 Membengkak

Rinciannya, subsi bahan bakar minyak (BBM) yang tercatat hanya Rp14,9 triliun. Jumlah tersebut turun dari 2019 yang mencapai Rp30,1 triliun.

“Kalau dilihat karena ada penurunan mobilitas masyarakat, maka subsidi BBM bisa dikendalikan menurun dari jumlah yang disalurkan, yakni 14,5 juta kilo liter (KL),” kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Dia mengatakan, selain BBM, penurunan juga disumbang subsidi LPG yang juga turun dari Rp54,2 triliun pada 2019 menjadi Rp32,8 triliun pada 2020. Namun, jika secara volume justru meningkat menjadi 7,13 juta metrik ton sejalan akibat pandemi Covid-19 lebih banyak masyarakat melakukan aktivitas dari rumah.

“Susbidi LPG meningkat cukup tinggi 7,13 juta metrik ton, ini karena masyarakat di rumah kemudian memasak, jadi jumlah LPG subsidi kuantitas dan jumlah meningkat, meski sisi rupiah menurun sebab harga minyak dan gas alami penurunan,” jelasnya.

Sedangkan, subsidi untuk listrik tercatat meningkat menjadi Rp61,1 triliun pada tahun lalu. Jumlahnya naik dari posisi 2019 hanya Rp52,7 triliun. Peningkatan ini seiring langkah pemerintah memberikan manfaat subsidi listrik kepada masyarakat melalui diskon listrik serta pemberian kompensasi kepada masyarakat dan dunia usaha berupa tidak ada kenaikan tarif dasar listrik.

“Naik karena kami berikan subsidi ke golongan 450 VA berupa pembebasan listrik, 900 VA diskon, dan industri bisnis yang 450 VA juga gratis,” bebernya.

Untuk subsidi non energi juga terlihat naik dari Rp64,9 triliun menjadi Rp87,4 triliun. Beberapa subsidi non energi ini terdiri dari subsidi pupuk, bunga perumahan, bunga kredit usaha rakyat (KUR), dan bunga UMKM.

“Subsidi pupuk mencapai 8,5 juta ton, subsidi bunga perumahan disalurkan untuk 90,4 ribu unit rumah, subsidi bunga KUR dan bunga UMKM disalurkan kepada 19,1 juta debitur,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: