Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada Desember 2020 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan perhitungan formula ICP, harga rata-rata pada bulan lalu sebesar US$47,78 per barel atau naik US$7,11 per barel dari US$40,67 per barel pada November 2020.
Peningkatan harga ICP ini sejalan dengan kondisi harga minyak mentah utama di pasar internasional di antaranya West Texas Intermediate (WTI) yang naik dari US$41,35 per barel menjadi US$47,07 per barel. Demikian pula dengan jenis Brent yang juga mengalami kenaikan dari US$42,66 per barel menjadi US$49,86 per barel.
Baca Juga: Permintaan Minyak Membaik, ICP Naik Jadi US$40,67 per Barel
Tim Harga Minyak Indonesia memaparkan, peningkatan harga minyak mentah Indonesia tak lepas dari proyeksi geliat ekonomi global setelah disetujuinya vaksinasi massal Covid-19 di kawasan Eropa dan Amerika.
"Persetujuan proses vaksinasi menumbuhkan optimisme pasar dan turut memicu permintaan minyak dunia," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESD Agung Pribadi di Jakarta pada Jumat (8/1/2021).
Di samping upaya vaksinasi, sambung Agung, terdapat kesepakatan antara negara-negara Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan aliansinya untuk melanjutkan pemotongan produksi sebesar 7,2 juta barel per hari mulai Januari 2021.
Pada bulan Desember 2020, OPEC melaporkan adanya peningkatan permintaan pasokan OPEC untuk tahun 2020 sebesar 0,1 juta barel per hari dibandingkan proyeksi sebelumnya menjadi 22,2 juta barel per hari. Di sisi lain, terjadi penurunan pasokan minyak dari negara-negara non-OPEC untuk tahun 2020 sebesar 0,08 juta barel per hari lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, utamanya dari Brazil, US, UK, dan Norwegia.
"OPEC memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,1% dibanding proyeksi bulan sebelumnya, didukung dari Jepang, Brazil, Rusia, dan beberapa negara OECD lainnya," ungkap Agung.
Sentimen lain dari kenaikan ICP adalah optimisme pasar terhadap kesepakatan perdagangan antara Uni Eropa dengan Inggris pasca-Brexit serta memanasnya kondisi geopolitik di beberapa negara produsen minyak mentah.
Khusus di kawasan Asia Pasifik dipengaruhi oleh permintaan minyak mentah yang kuat di India sebesar 4,34 juta barel per hari di kuartal IV tahun 2020 dengan rata-rata 2020 sebesar 4,14 juta barel per hari.
Peningkatan juga terjadi di China sebesar 13,98 juta barel per hari di kuartal IV 2020 dengan rata-rata tahun 2020 sebesar 12,81 juta barel per hari dan negara-negara kawasan Asia Pasifik lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: