Bitcoin jadi salah satu aset sorotan beberapa waktu belakangan, sebab 1 kepingnya berpotensi bernilai ratusan juta. Para pemburu aset yang baru mengetahui soal Bitcoin pun berlomba-lomba memantau fluktuasi harganya.
Mengutip CEO Coinswitch Kuber, Ashish Singhal dari laporan Live Mint, Senin (11/1/2021), butuh empat tahun untuk menambang 50% Bitcoin. Namun, proses penambangan sisanya akan memakan 120 tahun karena adanya Bitcoin halving.
Pertanyaannya, apa itu Bitcoin halving atau halving day? Melansir laporan yang sama, Warta Ekonomi telah merangkum infomasi seputar halving day Bitcoin untuk Anda!
Baca Juga: Harga Bitcoin Sempat Turun 12%, Kembali Meroket Lampaui Rp510 Juta!
Baca Juga: Perhatian! Perusahaan Orang Terkaya Dunia Lagi Cari Desainer Khusus di Negara ....
Apa Itu Halving Day Bitcoin?
Bitcoin halving merupakan peristiwa penting yang terjadi tiap empat tahun; di mana jaringan Bitcoin merilis koin baru di pasar melalui proses penambangan.
Proses penambangan itu berjalan dengan verifikasi blok Bitcoin atau kelompok transaksi. Setiap 10 menit, tiap penambang dapat memverifikasi satu blok transaksi. Saat ini, penambang boleh mendapat 6,25 BTC per blok yang valid.
Namun, angka itu berubah tiap 4 tahun; di mana 210 ribu blok berkurang setengahnya setiap kali halving day.
Dampak Halving Day Bitcoin
Hingga hari ini, halving day Bitcoin sudah terjadi 3 kali; yang terbaru pada 11 Mei 2020. Tiap halving day akan memengaruhi harga Bitcoin.
Selain itu, halving day juga mengurangi tingkat inflasi Bitcoin--alias penurunan daya beli mata uang. Namun, infrastruktur inti Bitcoin menjadikannya aset deflasi. Halving berperan signifikan untuk memastikan hal itu.
Pada 2011, tingkat inflasi Bitcoin 50%; tetapi setelah halving pada 2012, turun menjadi 12%. Berlanjut pada 2016, tingkat inflasinya 4-5%. Sementara saat ini, tingkat inflasinya 1,76%. Artinya, nilai Bitcoin naik setelah setiap halving.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: