WhatsApp baru baru ini menggegerkan penggunanya dengan kebijakan baru untuk berbagi data pengguna dengan perusahaan induknya Facebook. Kebijakan ini sontak membuat para penggunanya ramai-ramai memprotes kebijakan tersebut.
Karena kebijakan tersebut memaksa pengguna untuk menyetujui kebijakan itu agar para penggunan tetap bisa menggunakan layanan WhatsApp. Pengguna pun ramai menyerukan untuk beralih dari WhatsApp.
Baca Juga: Pakar: Kebijakan Baru WhatsApp Perlu Penjelasan Kepada Pengguna
Pendiri Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja menjelaskan bahwa pengguna juga perlu melihat aspek perlindungan data pribadi aplikasi yang menjadi alternatif jika berniat berhenti menggunakan WhatsApp.
"Kembali lagi migrasi ke aplikasi lain sebagai pengganti WhatsApp juga belum menjamin aspek-aspek perlindungan data maupun privasi. Dalam kondisi histeria dan kebingungan sekarang dengan adanya kebijakan WhatsApp tersebut para pesaing yang bonafide ataupun yang coba akan memanfaatkan kondisi psikologi kebingungan masyarakat saat ini untuk menjual produksinya yang belum tentu cocok untuk keperluan dan kepentingan kita," kata Ardi ketika dihubungi lewat pesan singkat, Rabu (13/1/2021).
Tambah Ardi, belum lagi masalah aman atau tidaknya belum terbukti dengan adanya hasil sertifikasi audit forensik digital terhadap aplikasi mereka.
Sementara dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto menyarankan beberapa hal bila pengguna memutuskan tetap menggunakan WhatsApp atau beralih dari WhatsApp.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: