Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bill Gates Diam-diam Jadi Tuan Tanah di AS, Jumlah Hektarnya Bikin Merinding!

Bill Gates Diam-diam Jadi Tuan Tanah di AS, Jumlah Hektarnya Bikin Merinding! Bill Gates, salah satu miliarder yang tidak mengantong ijazah. | Kredit Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder dan pendiri Microsoft Bill Gates, diam-diam telah mengambil 242.000 hektar tanah pertanian di seluruh AS, jumlah yang cukup untuk membuatnya menjadi pemilik lahan pertanian swasta teratas di Amerika.

Hal tersebut dilaporkan oleh Forbes yang dilansir di Jakarta, Jumat (15/1/21) setelah bertahun-tahun melaporkan bahwa dia membeli lahan pertanian di tempat-tempat seperti Florida dan Washington, The Land Report mengungkapkan bahwa Gates, telah membangun portofolio lahan pertanian besar-besaran yang mencakup 18 negara bagian.

Baca Juga: Ramalan Baru Bill Gates: Ada yang Lebih Buruk dari Pandemi Corona

Pria berharta USD121 miliar (Rp1.699 triliun) menurut Forbes ini memiliki tanah puluhan ribu hektar di Louisiana (69.071 hektar), Arkansas (47.927 hektar) dan Nebraska (20.588 hektar). Ia juga memiliki saham di 25.750 hektar tanah transisi di sisi barat Phoenix, Arizona, yang sedang dikembangkan sebagai pinggiran kota baru. (kurs Rp14.043)

Menurut penelitian The Land Report, tanah tersebut dimiliki secara langsung dan melalui entitas pihak ketiga oleh Cascade Investments yang merupakan sarana investasi pribadi Gates. Investasi Cascade lainnya termasuk perusahaan keamanan makanan Ecolab, pengecer mobil bekas Vroom dan Canadian National Railway.

Meskipun mungkin mengejutkan bahwa seorang miliarder teknologi juga akan menjadi pemilik lahan pertanian terbesar di AS, ini bukan hanya upaya Gates dalam terjun ke bidang pertanian. Pada tahun 2008, Bill and Melinda Gates Foundation mengumumkan USD306 juta dalam bentuk hibah untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan dengan hasil tinggi di antara petani kecil di sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.

Yayasan tersebut telah berinvestasi lebih lanjut dalam pengembangan dan perkembangbiakan tanaman super yang tahan terhadap perubahan iklim dan sapi perah dengan hasil lebih tinggi. Tahun lalu, organisasi tersebut mengumumkan Gates Ag One, sebuah organisasi nirlaba untuk memajukan upaya tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: