Chief Economist CIMB Niaga Adrian Panggabean menilai, ada potensi Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuannya BI 7-Day RR Rate sebesar 25 bps menjadi 3,50%.
Adapun dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan lalu, bank sentral memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate(BI7DRR) sebesar 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,50%.
Adrian menuturkan, penurunan suku bunga diperlukan untuk mendukung likuiditas yang dilakukan lewat stimulus fiskal. Hal ini perlu sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional imbas dari Pandemi Covid-19.
"Prospek dorongan likuiditas lewat stimulus fiskal (terutama belanja modal) yang didukung oleh penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) lebih lanjut ke arah 3,50%," ujarnya di Jakarta, Kemarin.
Baca Juga: Pengumuman! BI Tahan Suku Bunga Acuan Tetap 3,75%
Meski demikian, khusus terkait pelonggaran moneter, menurut hemat dia, BI 7-Day RR Rate sebaiknya tidak diturunkan lebih rendah dari 3,50%. Ada dua alasan yang ia kemukakan.
Pertama, konsideran eksternal - terkait masih sangat besarnya ketidakpastian arah pergerakan aset global di 2021 yang pasti akan berdampak pada stabilitas rupiah.
"Dan kedua, konsideran domestik - untuk menjaga “monetary tank” tidak terlalu kosong untuk mencegah munculnya komplikasi saat akan dilakukannya normalisasi moneter pasca 2022/2023," jelas Adrian.
Sebagai informasi, pada hari ini, Kamis (21/1/2021), BI akan mengumumkan hasil RDG BI bulan Januari 2021 oleh Gubernur BI Perry Warjiyo. Lalu Apakah BI akan mempertahankan atau menurunkan suku bunga acuannya di bulan ini? Kita tunggu saja pengumuman hasil RDG BI pukul 14.00 WIB yang disiarkan secara langsung di sosial media BI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman