Bukan Beri Harapan Palsu, Pakar Jelaskan Kerja Vaksin Sebenarnya
Vaksin Membutuhkan Waktu
Kasus positif virus Covid-19 yang dialami Bupati Sleman ini, menurut dr Gunadi, SpBA, PhD menjadi bukti sejumlah kondisi terkait vaksin. Gunadi adalah Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Menurut Gunadi, masyarakat harus memahami bahwa vaksin perlu waktu untuk memberi dampak.
“Vaksin itu bisa berfungsi membentuk sistem imun kita itu butuh waktu, bukan dalam waktu singkat. Secara umum itu dikatakan kira kira sepuluh hari sampai dua minggu, baru terbentuk imun terhadap infeksi Covid-19 setelah vaksinasi,” ujarnya.
Karena itulah, lanjut Gunadi, bisa diterima logika jika Bupati Sleman positif Covid-19 sepekan setelah menerima vaksin. Meski tidak bisa diketahui dengan jelas, kapan virus itu menginfeksi, apakah sebelum atau sesudah dia menerima vaksin.
Faktor kedua, dalam kasus vaksin Sinovac penerima akan menjalani dua kali penyuntikan dengan jeda waktu 14 hari.
“Kan dia baru dosis pertama, belum dosis kedua. Tingkat imunnya lebih tinggi lagi pada dosis kedua. Artinya, bukan begitu divaksin jadi kebal. Masyarakat perlu diedukasi mengenai hal ini,” ujarnya.
Pengakuan Sri Purnomo yang mengatakan sejauh ini kondisinya baik-baik saja, menurut Gunadi juga membuktikan fungsi vaksin yang membantu meringankan gejala. Dia menekankan, tidak ada vaksin yang 100 persen bisa melindungi, namun kebanyakan mampu menekan dampak serangan yang diterima bagi tubuh.
Gunadi memberi contoh, vaksin TB yang diberikan kepada seseorang tidak serta merta membuatnya kebal. Namun, ketika ada serangan setidaknya dalam banyak kasus dampaknya lebih ringan, seperti tidak menyerang otak. Kondisi semacam ini menurut Gunadi harus dipahami masyarakat agar tidak mengaitkan vaksin yang dijalani Sri Purnomo dengan status positifnya saat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto