Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Beri Harapan Palsu, Pakar Jelaskan Kerja Vaksin Sebenarnya

Bukan Beri Harapan Palsu, Pakar Jelaskan Kerja Vaksin Sebenarnya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bupati Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo mengumumkan bahwa dirinya positif terinfeksi Covid-19 pada Kamis (21/1/2021) sore.

Dalam pernyataannya, Sri Purnomo mengatakan pada Selasa 19 Januari 2021 malam, dia sempat mengalami batuk, dan suhu badannya terukur 37,6 derajat celsius.

Baca Juga: Sabar, Begini Tahapan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Tetap Terapkan 3M Ya!

“Rabu 20 Januari 2021 saya menjalani tes swab antigen yang mana hasilnya dinyatakan positif. Kemudian dilanjutkan dengan tes swab PCR, dimana hasil yang saya terima pagi ini dinyatakan positif,” kata Sri Purnomo.

Yang menarik, Sri Purnomo adalah orang pertama di Kabupaten Sleman yang menerima suntikan vaksin Sinovac. Dia dan sejumlah tokoh lokal lain, menerima suntikan itu pada Kamis (14/1/2021).

Sejauh ini, kondisi Sri Purnomo dinilai sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit. Rontgen thorax dan CT Scan thorax yang dilakukan Kamis siang, menunjukkan hasil yang bagus dan paru-parunya bersih.

“Saya saat ini sedang menjalankan isolasi mandiri di rumah dinas, dan tidak di rumah sakit dikarenakan kondisi badan saya tidak menunjukkan gejala apapun,” tambahnya.

Vaksin Membutuhkan Waktu

Kasus positif virus Covid-19 yang dialami Bupati Sleman ini, menurut dr Gunadi, SpBA, PhD menjadi bukti sejumlah kondisi terkait vaksin. Gunadi adalah Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Menurut Gunadi, masyarakat harus memahami bahwa vaksin perlu waktu untuk memberi dampak.

“Vaksin itu bisa berfungsi membentuk sistem imun kita itu butuh waktu, bukan dalam waktu singkat. Secara umum itu dikatakan kira kira sepuluh hari sampai dua minggu, baru terbentuk imun terhadap infeksi Covid-19 setelah vaksinasi,” ujarnya.

Karena itulah, lanjut Gunadi, bisa diterima logika jika Bupati Sleman positif Covid-19 sepekan setelah menerima vaksin. Meski tidak bisa diketahui dengan jelas, kapan virus itu menginfeksi, apakah sebelum atau sesudah dia menerima vaksin.

Faktor kedua, dalam kasus vaksin Sinovac penerima akan menjalani dua kali penyuntikan dengan jeda waktu 14 hari.

“Kan dia baru dosis pertama, belum dosis kedua. Tingkat imunnya lebih tinggi lagi pada dosis kedua. Artinya, bukan begitu divaksin jadi kebal. Masyarakat perlu diedukasi mengenai hal ini,” ujarnya.

Pengakuan Sri Purnomo yang mengatakan sejauh ini kondisinya baik-baik saja, menurut Gunadi juga membuktikan fungsi vaksin yang membantu meringankan gejala. Dia menekankan, tidak ada vaksin yang 100 persen bisa melindungi, namun kebanyakan mampu menekan dampak serangan yang diterima bagi tubuh.

Gunadi memberi contoh, vaksin TB yang diberikan kepada seseorang tidak serta merta membuatnya kebal. Namun, ketika ada serangan setidaknya dalam banyak kasus dampaknya lebih ringan, seperti tidak menyerang otak. Kondisi semacam ini menurut Gunadi harus dipahami masyarakat agar tidak mengaitkan vaksin yang dijalani Sri Purnomo dengan status positifnya saat ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: