PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menyatakan bahwa perseroan sepanjang tahun 2020 berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp19,7 triliun atau naik sebesar 34,0% dibandingkan perolehan kontrak baru pada tahun 2019 sebesar Rp14,7 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk, Parwanto Noegroho mengungkapkan bahwanilai Total Order Book sampai dengan Desember 2020 sebesar Rp49,2 triliun.
Baca Juga: Totalnya Belasan Triliun Rupiah, Adhi Karya Dapat Dana Segar dari Pemerintah
Lalu, dari mana saja perseroan memperoleh kontrak tersebut?
Ia menyebutkan jika kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru selama tahun 2020, meliputi lini bisnis Konstruksi & Energi sebesar 93%, Properti sebesar 6%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
“Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Gedung sebesar 19%, MRT sebesar 7%,” ucapnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (25/1/2020).
Baca Juga: Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp17,3 Triliun hingga November 2020
Sementara itu, lanjut Parwanto, untuk jalan dan jembatan sebesar berkontribusi sebesar 56%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek EPC sebesar 18%.
“Berdasarkan segmentasi kepemilikan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 44%, BUMN sebesar 11%, Swasta sebesar 5%, dan Investasi sebesar 40%,” tandasnya.
Sayangnya, kabar gembira tersbeut tak memperoleh respon positif dari para pelaku pasar. Pasalnya, harga saham ADHI malah amblas 6,8% atau 115 poin hingga terperosok ke posisi Rp1.575 per saham. Dalam sepekan, saham Adhi Karya sudah jeblok 15,32%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: