Kisah Perusahaan Raksasa: AEON, Peritel Terbesar Jepang yang Bisnisnya Ada di Mana-mana
Pada saat itu, pengecer Jepang tidak diketahui mengakuisisi perusahaan yang gagal atau gagal, tetapi Motoya Okada mengikuti jejak ayahnya dan mulai meningkatkan ukuran perusahaan melalui pembelian pengecer bermasalah. AEON, yang menjadi nama resmi perusahaan pada tahun 2001, menempati peringkat peritel terbesar keempat di Jepang selama akhir 1980-an.
Pada tahun 2000, perusahaan telah naik ke posisi nomor dua di industri. Pada bulan Desember 2003, setelah mengakuisisi Mycal Ltd. yang sakit secara finansial, suatu kombinasi yang memberi AEON total 1.053 toko supermarket, perusahaan tersebut menjadi pengecer terbesar di Jepang, melewati Ito-Yokado Co. dalam peringkat penjualan.
Melalui berbagai akuisisi dan ekspansi internal, kemajuan AEON dari posisi nomor empat menjadi dominasi pasar tercapai. Namun, ambisi Motoya Okada tidak berhenti sampai di situ. Pemimpin AEON bermaksud menjadikan perusahaan ini salah satu dari sepuluh perusahaan ritel terbesar di dunia pada tahun 2010, sebuah tujuan yang menjanjikan banyak akuisisi, merger, dan kemitraan usaha patungan di tahun-tahun mendatang.
Pada awal abad ke-21, AEON terdiri dari sekumpulan perusahaan yang bersama-sama mewakili kekuatan finansial yang besar. Di masa depan, perusahaan tampaknya akan meningkatkan status dan peringkatnya yang sangat besar sebagai salah satu pengecer utama di dunia.
Mulai tanggal 1 Maret 2011, semua toko JUSCO dan Saty di bawah payung AEON di Jepang secara resmi berganti nama menjadi AEON sementara semua toko JUSCO dan pusat perbelanjaan di Malaysia sepenuhnya diganti mereknya menjadi ÆON sejak Maret 2012. Namun, toko JUSCO masih beroperasi di wilayah Greater China dan beberapa lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: