Begitu juga, kata Mamit, biaya perawatan kendaraan bisa lebih murah karena tidak perlu sering-sering pergi ke bengkel untuk service. Selain itu, karena pembakaran yang baik maka jarak tempuh kendaraan bisa lebih jauh lagi.
"Dengan demikian, kita bisa berhemat karena jarak tempuh lebih jauh jika dibandingkan menggunakan BBM ron rendah. Selain itu, untuk jangka panjang mesin akan lebih awet dan tidak rewel," ungkap Mamit.
Jadi secara manfaat, lanjut Mamit, BBM ron tinggi jauh lebih baik jika dibandingkan dengan BBM ron rendah. Untuk itu, dengan program yang dilakukan Pertamina seperti Pertalite seharga Premium kemudian dilanjutkan dengan program diskon 800 merupakan salah satu upaya tepat untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan BBM dengan ron lebih tinggi.
"Sehingga saat masyarakat menggunakan BBM ron tinggi akan merasakan pengalaman lebih baik jika dibandingkan menggunakan BBM ron rendah," jelas Mamit.
Melalui program ini, kata Mamit, Pemerintah memalui Pertamina bisa menjadi edukasi ke masyarakat. Selain itu, pemerintah dan Pertamina harus tetap melakukan edukasi dengan program-program menarik lainnya.
"Ke depan, jika kondisi keuangan memungkinkan perlu adanya semacam subdidi agar harga BBM ron tinggi menjadi lebih terjangkau. Seperti subsidi tetap saat ini untuk solar subsidi," pungkas Mamit.
Sementara, pengamat otomotif Anton Viat menambahkan, untuk kualitas BBM dengan ron tinggi secara otomatis akan membuat akselerasi mesin kendaraan lebih baik. Sehingga dari segi teknis sangat baik untuk pembakaran dalam mesin.
Tenaga mesin juga akan naik dan tentunya akan lebih efisien konsumsi BBMnya, karena kita hanya butuh menginjak gas sedikit, kendaraan sudah laju," kata pemilik bengkel mobil Abadi Motor ini.
Begitu pun, lanjut Anton, BBM dengan kualitas baik sudah pasti menekan kadar emisi, sehingga menekan polusi udara. Anton pun menyarankan, agar harga BBM dengan ron tinggi seperti Pertamax diturunkan agar masyarakat bisa beralih karena harga yang terjangkau. Sementara Pertalite perlahan dihilangkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: