Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ancang-ancang Infrastuktur dan Adopsi Kendaraaan Listrik

Ancang-ancang Infrastuktur dan Adopsi Kendaraaan Listrik Kredit Foto: Pertamina

Sebelumnya, di akhir Oktober 2020 silam, saat kunjungan kerja ke Garut, Kang Emil—sapaan karibnya—telah melakukan test drive mobil listrik.

"Penghematan biaya dengan mobil listrik luar biasa. Untuk 300 kilometer menggunakan BBM bisa Rp300 ribu, tapi dengan kendaraan listrik cukup sekitar Rp50 ribuan kalau dikonversi ke biaya," ujarnya kepada Warta Ekonomi usai menghadiri soft launching alun-alun Paamprokan, Desa Wonoharjo, Kabupaten Pangandaran (23/1/2021).

Baca Juga: Klaim yang Pertama, Ridwan Kamil Buka-bukaan Soal Kendaraan Dinas Mobil Listrik

Menurutnya, dengan berbagai keunggulan tersebut, Pemprov Jabar secara bertahap bakal mengalihkan seluruh kendaraan dinas menjadi mobil listrik. "Bahkan ke depan tidak hanya mobil, tetapi sepeda motor operasional kedinasan juga akan beralih ke sepeda motor listrik," imbuhnya.

Bagi PT Blue Bird Tbk sendiri sebagai perusahaan pertama yang menggunakan mobil listrik di Indonesia, mobil listrik secara operasional terbukti tangguh untuk dioperasikan sebagai armada taksinya.

Dari segi efisiensi operasional dan pemeliharaan, mobil listrik dinilai Direktur PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono lebih efisien dibandingkan mobil konvensional.

"Sejauh ini kami puas dengan performa dari kendaraan listrik, baik dari sisi operasional hingga faktor keamanan dan kenyamanan yang diberikan kepada konsumen," bebernya kepada Warta Ekonomi belum lama ini.

PT Blue Bird Tbk sudah menggunakan mobil listrik sejak April 2019 silam sebagai armada taksniya. Adrianto sendiri tak mengelak harga per unit mobil listrik yang digunakan perusahaannya terbilang mahal dibandingkan mobil konvensional. Namun, ia mengklaim tren harga mobil listrik akan menurun seiring dengan harga baterai yang semakin murah.

Sejak awal, imbuh Adrianto, tujuan utama dari pengoperasian taksi listrik Blue Bird Group ialah untuk meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan, serta memberikan manfaat dan nilai tambah bagi konsumen. Karenanya, Blue Bird Group mengaku belum menempatkan proyek kendaraan listrik sebagai faktor pemasukan pendapatan perusahaan, termasuk di tengah kondisi pandemi sekarang ini.

Terkait rencana untuk mengoperasikan 10 ribu unit kendaraan listrik di 2025, Adrianto bilang bakal merencanakan ulang target tersebut lantaran saat ini kondisi bisnis sedang tidak menentu akibat pandemi COVID-19. Namun, diakuinya, Blue Bird bertekad kuat dalam proyek kendaraan listrik ini dan menempatkannya sebagai komitmen jangka panjang.

"Tentunya kami berharap jumlah dari kendaraan listrik Blue Bird Group akan bertambah dalam melayani konsumen. Ini guna memastikan kemajuan berkelanjutan dari proyek kendaraan listrik Blue Bird Group," tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: