Peran seorang mentor begitu penting bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam proses menjalankan bisnisnya. Begitu prinsip Tri Nuryani (28) saat baru mendirikan bisnisnya tiga bulan lalu.
Sejak memutuskan memulai usaha bersama dua rekannya, founder Tripitory ini menemukan platform MicroMentor yang dia anggap sesuai kebutuhannya saat itu. Yaitu seorang mentor yang bisa berbagi wawasan terkait industri bisnis yang dijalankannya. Lalu, mendaftarlah dia ke platform tersebut.
Tri mengelola usaha di bidang industri pariwisata, khususnya perhotelan. Usahanya berupa software manajemen hotel yang terintegrasi untuk membantu proses operasional hotel bintang 3 dan 4 menjadi efisien di era new normal. Ide bisnisnya berangkat dari kondisi industri pariwisata yang sedang tidak baik-baik saja, dan hotel-lah yang paling terdampak oleh pagebluk COVID-19.
Baca Juga: Bukalapak Dukung Ketahanan Bisnis UMKM Indonesia Lewat Tarif Layanan 0.5%
Sayangnya, Tri tak punya cukup ilmu terkait perhotelan. Karena itu, ia ingin mendapat mentor yang bisa memberikannya insight (wawasan) terkait industri perhotelan, terutamaekosistem manajemennya.
“Kami butuh seorang mentor yang bisa mengarahkan bisnis yang benar. Melakukan usaha bukan cuma jualan, juga butuh tahu cara membuat suatu strategi, bagaimana (usaha) bisa tumbuh dan lainnya,” tutur Tri kepada Warta Ekonomi (13/1/2021).
Tri mendapatkan mentor yang mengajarinya tidak hanya skill menjadi wirausaha, namun juga pengetahuan tentang startup dan teknogi informasi. Dia mendapatkan banyak wawasan baru meski baru didampingi mentor sekitar dua bulan. Tri mendapatkan pendampingan dari sang guru guna mengatasi beragam masalah yang dia hadapi.
“Mentor saya menguatkan dasar-dasarnya dulu. Dia cukup kooperatif. Tidak cuma kasih ide, tapi juga mendengarkan masalah saya,” ungkapnya.
MicroMentor, bagi Tri, telah membantu orang seperti dirinya yang membutuhkan mentor karena bisa bertemu dengan orang-orang yang sudah ahli dan sukses di bidangnya, yang secara sukarela membagikan ilmunya.
“Di sini, orang-orang yang ingin usahanya berjalan baik, ingin mengembangkan diri, atau punya masalah lain, bisa teratasi,” Tri mengisahkan.
Manajemen Arus Kas
Serupa tapi tak seirama dengan Tri, adalah Rangga Septiana (30), pelaku UMKM di bidang alat kesehatan. Menurut Rangga, bisnis yang dijalankan tanpa seorang mentor mungkin saja bisa berhasil, tapi target yang dituju sulit dicapai. Banyak hal yang ia dapat sebagai mentee MicroMentor. Ia mengaku belajar mengelola arus kas (cash flow), bisnis dan wawasan lainnya dari sekitar 10 mentor.
Dari MicroMentor, pemilik usaha produksi kapas dan kasa ini belajar bahwa pelaku UMKM sulit mengembangkan usahanya lantaran satu hal yakni pencatatan keuangan pribadi dan usahanya tidak terpisah. Rangga lantas belajar mengelola keuangan usahanya dengan memisahkan modal dan keuangan pribadi. Sehingga diakuinya bisnisnya bisa berkembang.
“Kehadiran MicroMentor membantu saya. Ternyata berbicara masalah bisnis ini sangat kompleks, di sana (MicroMentor), saya bisa bertukar pikiran,” ujarnya saat pelatihan Banking Editors Masterclass (BEM) yang diadakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Bank Commonwealth beberapa waktu lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti