"Mereka akan mampu berhalan mandiri tanpa mengganggu bisnis satu sama lain dan mereka memiliki narasi jauh lebih besar sebagai perusahaan teknologi besar di Indonesia yang mendominasi segmen seperti ride-hailing, pengantaran makanan, e-commerce, dan pembayaran," ujarnya, masih dilansir dari KrAsia.
Tokopedia akan memiliki akses ke sumber logistik Gojek untuk layanan pengiriman lebih efisien. Sementara GoPay dapat meningkatkan jumlah transaksi dnegan memanfaatkan pengguna Tokopedia. UMKM Tokopedia juga bisa mengakses layanan keuangan, termasuk kredit yang Bank Jago tawarkan
Entitas gabungan Gojek-Tokopedia akan bernilai lebih dari 18 miliar dolar AS (sekitar Rp251,8 triliun), melampaui valuasi Grab 16 miliar dolar AS (sekitar Rp223,8 triliun). Mereka akan ada di posisi kuat untuk go public. "Membawa nilai besar ke pasar IPO," ujar Aldi.
Komunitas pengemudi Gojek pun menyambut merger itu dengan baik karena akan ada sumber pendapatan baru, seperti layanan pengiriman instan dari Tokopedia.
Gojek dan Tokopedia memiliki investor yang sama, seperti Sequoia Capital India, Google, dan Temasek. SoftBank pun kabarnya telah memberi restu kepada potensi merger tersebut.
Atasi Persaingan dengan Sea Group dan Grab
Shopee dari Sea Group melampaui Tokopedia sebagai e-commerce dengan kunjungan terbanyak pada kuartal III 2020 di Indonesia, menurut iPrice. Sementara GoPay, terbalap ShopeePay menurut penelitian Snapcart dan Markplus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: