Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamendag Jerry: Perjanjian dengan Mozambik Beri Keuntungan Ganda Bagi Indonesia

Wamendag Jerry: Perjanjian dengan Mozambik Beri Keuntungan Ganda Bagi Indonesia Kredit Foto: Instagram/Jerry.sambuaga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan bahwa Indonesia menikmati keuntungan berlipat dari perjanjian perdagangan dengan Mozambik. Hal ini dikatakan oleh Wamendag saat membuka sosialisasi Perjanjian Perdagangan Indonesia-Mozambique PTA di Bandung Rabu ini. 

Keuntungan pertama dari perjanjian itu, menurut Jerry adalah perluasan pasar. Selain memanfaatkan pasar negara itu, Mozambik juga bisa jadi pintu masuk bagi pasar produk Indonesia di kawasan Afrika bagi selatan dan tengah. Mozambik sendiri mempunyai penduduk sekitar 30,37 juta jiwa. Negara itu juga secara ekonomi terus berkembang didukung oleh kondisi politik yang relatif stabil. Produk utama ekspor Indonesia ke Mozambik selama ini didominasi oleh produk kelapa sawit, asam lemak, sabun dan kertas. Ke depan diharapkan makin banyak diversifikasi produk Indonesia ke negara itu. Salah satu yang disasar adalah produk farmasi, alas kaki, furniture, otomotif dan lain-lain. Untuk produk farmasi misalnya, Indonesia menikmati keuntungan bea masuk yang sebelumnya 40% menjadi 0%. 

Baca Juga: Jerry Sambuaga: Uji Lab Didukung, Tak Ada Alasan Eropa Tolak Sawit Indonesia

“Peluang pasarnya besar sekali. Bukan hanya di Mozambik itu sendiri, tetapi diharapkan akan meluas juga ke negara  di sekitarnya. Jadi ini semacam pintu masuk. Jika memungkinkan kita bisa juga ke depan membuka perjanjian dengan negara sekitar Mozambik.

Keuntungan keduanya menurut Wamendag adalah memperluas kemungkinan untuk mendapatkan bahan baku industri. Dalam hal industri pemintalan dan industri tekstil misalnya, Indonesia bisa memanfaatkan pasokan kapas dari Mozambik. Dengan demikian, Indonesia tidak lagi tergantung terhadap pasokan kapas dari negara-negara pemasok tradisional seperti China dan Amerika Serikat. Menurut Wamendag negara-negara pemasok bahan baku alternatif ini juga merupakan bagian penting strategi perdagangan dan ekonomi Indonesia.

“Intinya kan dalam perdagangan perlu ada keseimbangan hubungan. Jangan sampai kita terlalu tergantung, baik dari segi pasar maupun pemasok bahan baku. Akan sangat baik jika dalam perdagangan internasional makin terbuka sehingga fair trade sebagai bagian dari free trade akan terwujud.” Papar Wamendag, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/2/2021).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: