Uni Eropa Ambil Langkah, Sanksi Menanti pada Jenderal Militer Myanmar
Uni Eropa siap menjatuhkan sanksi terhadap para pemimpin militer di Myanmar. Langkah tersebut diambil setelah para menteri luar negeri Uni Eropa (UE) bertemu di Brussel pada hari Senin (22/2/2021).
Uni Eropa mengumumkan bahwa mereka "siap untuk mengadopsi langkah-langkah pembatasan dan menargetkan mereka yang secara langsung bertanggung jawab atas kudeta militer dan kepentingan ekonomi Myanmar."
Baca Juga: Pedemo Myanmar Tewas Didor Polisi, Uni Eropa Gatal: Akan Dibahas di Meja UE
UE juga menyerukan "deeskalasi di tengah krisis yang sedang terjadi" sejak 1 Februari, ketika militer membatalkan hasil pemilu demokratis Myanmar dan mengambil kendali negara itu.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan UE akan menggunakan segala cara diplomatik untuk memastikan berakhirnya konflik di Myanmar.
Sedikitnya, tiga pengunjuk rasa antikudeta Myanmar menjadi korban meninggal sejak Jumat (19/2/2021).
AS keluarkan sanksi baru
Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) pada Senin malam (22/2/2021) memberlakukan sanksi terhadap dua pejabat tinggi militer Myanmar atas peran mereka dalam kudeta tersebut.
Letnan Jenderal Moe Myint Tun dan Jenderal Maung Maung Kyaw ditambahkan ke daftar hitam Departemen Keuangan, aset mereka dibekukan dan melarang warga AS berbisnis dengan mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: