Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhirnya Bicara Soal Kudeta, SBY Lantang Bersuara: Kami Tak Tergiur Uang!

Akhirnya Bicara Soal Kudeta, SBY Lantang Bersuara: Kami Tak Tergiur Uang! Kredit Foto: Instagram Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Terakhir, SBY menegaskan akan tetap menjadi kader Partai Demokrat, dan akan menghadapi siapa pun yang akan mengganggu, merusak, merebut, dan menghancurkan partai yang didirikannya 20 tahun lalu itu.

“Ini sumpah saya, sumpah dan kesetiaan saya di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Kesetiaan terhadap partai, inilah darah saya,” imbuhnya.

Soal dalang yang ingin mengacaukan Demokrat, SBY mengatakan, pelakunya adalah kader dan mantan kader. SBY tak ragu juga menyebut nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, sebagai pihak luar yang ingin melakukan GPK PD.

 

Meskipun jabatan Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan, SBY yakin, perbuatan itu dilakukan seorang diri. Menurutnya, Presiden Jokowi tidak mengetahui rencana Moeldoko untuk mengambil paksa kursi milik AHY.

Termasuk dengan sejumlah nama di kabinet yang ikut terseret dalam kasus ini. SBY yakin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, serta Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan memiliki integritas dan tak terlibat dalam perbuatan yang dilakukan Moeldoko.

“Partai Demokrat tetap percaya bahwa para pejabat tersebut memiliki integritas, betul-betul tidak tahu-menahu dan tidak masuk di akal jika ingin mengganggu Partai Demokrat,” kata SBY.

SBY juga tidak sepakat dengan pernyataan Menteri Sekretaris Negara Pratikno bahwa isu kudeta di Demokrat sebagai persoalan internal partai. Menurut SBY, berdasarkan dari laporan dan kesaksian kader, termasuk keterlibatan aktif Moeldoko, sudah jelas bahwa upaya kudeta di partainya itu bukan masalah internal.

“Nyata sekali gerakan pendongkelan kepemimpinan Partai Demokrat itu bukan hanya masalah internal, tetapi ada pelibatan unsur eksternal dan unsur eksternal, itu paling tidak adalah seorang pejabat penting di pemerintahan,” katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: