WE Online, Jakarta - PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) hingga saat ini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mendapatkan peningkatan kuota produksi batu bara menjadi 24,2 juta ton.
"Kami masih tunggu persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait dengan target produksi," jelas Direktur Utama Berau Coal Energy Amir Sambodo di Jakarta, Rabu (6/8/2014).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Berau Coal Energy Arief Wiedhartono mengatakan bahwa sampai dengan bulan Juli 2014 volume produksi Berau sudah mencapai 14 juta ton atau sekitar 57,85% dari total target produksi hingga akhir tahun. Sedangkan, pada akhir tahun 2013 lalu volume produksi batu bara perseroan hanya sebesar 22,3 juta ton.
Sementara itu, pada kuartal-I tahun ini perseroan mengalami rugi bersih sebesar US$ 10,17 juta. Untuk itu, perseroan terus melakukan efisiensi di segala lini, terutama di bidang produksi untuk menciptakan kinerja keuangan yang positif.
Perseroan telah berhasil mengurangi konsumsi penggunaan bahan bakar sebanyak 5% pada kuartal-I tahun ini. Namun, tampaknya hal tersebut tidak terlalu banyak berpengaruh. Mengacu pada laporan keuangan perseroan periode Maret 2014, instrumen bahan bakar dan pelumas hanya berkontribusi sebesar 1,4% terhadap total beban umum dan administrasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement