Mencekam, Lagi-lagi 39 Pengunjuk Rasa Antikudeta Tewas di Lokasi Ricuh
Properti milik China menjadi sasaran karena Beijing dipandang mendukung junta militer yang telah mengambil alih kekuasaan.
Darurat militer diberlakukan di Hlaingthaya dan distrik lain di Yangon, pusat komersial Myanmar dan bekas ibu kota, media pemerintah mengumumkan.
Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.
Kematian terbaru ini menambah jumlah korban jiwa selama demonstrasi antikudeta di Myanmar menjadi 126, kata AAPP. Dikatakan lebih dari 2.150 orang telah ditahan pada Sabtu (13/3/2021) dan lebih dari 300 telah dibebaskan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: