Transformasi digital adalah transformasi mendalam dari bisnis dan aktivitas organisasi yang mencangkup proses, kompetensi serta model bisnis untuk sepenuhnya memanfaatkan perubahan dan peluang dari perpaduan teknologi digital dan dampaknya yang semakin cepat di seluruh masyarakat dengan cara yang strategis dan diprioritaskan, dengan perubahan saat ini dan di masa depan.
Dampak Transformasi Digital Terhadap Bisnis
Transformasi digital akan membuat bisnis untuk saling terintegrasi dan terkoneksi. Hal itu bertujuan agar sebuah organisasi bisnis dapat berkembang dan siap menghadapi zaman yang baru. Jika tidak, bisnis tersebut akan tertinggal karena tidak mampu untuk beradaptasi dengan kebiasaan yang baru. Transformasi digital membawa banyak pengaruh terhadap berbagai aspek dalam bisnis itu sendiri. Berikut adalah beberapa aspek bisnis yang terpengaruh oleh adanya transformasi digital:
• Kegiatan atau fungsi bisnis: pemasaran, operasi, sumber daya manusia, administrasi, customer service, dan lainnya.
• Proses bisnis: satu atau lebih operasi, aktivitas, dan rangkaian yang terhubung untuk mencapai tujuan bisnis tertentu, di mana manajemen proses bisnis, pengoptimalan proses bisnis, dan otomatisasi proses bisnis masuk ke dalam gambaran dengan teknologi baru seperti otomatisasi proses robotik. Optimalisasi proses bisnis sangat penting dalam strategi transformasi digital dan di sebagian besar industri merupakan perpaduan antara tujuan yang dihadapi pelanggan dan tujuan internal bisnis saat ini.
• Model bisnis: bagaimana bisnis dapat berfungsi dengan semestinya, dari pendekatan masuk ke pasar dan proposisi nilai hingga cara mencari uang yang secara efektif dapat mengubah inti bisnis itu sendiri, memanfaatkan sumber pendapatan dan pendekatan baru, terkadang bahkan menjatuhkan model bisnis konvensional.
• Ekosistem bisnis: jaringan mitra dan pemangku kepentingan, serta faktor kontekstual lainnya yang mempengaruhi bisnis seperti peraturan atau prioritas dan evolusi ekonomi. Ekosistem baru dibangun antara perusahaan dengan berbagai latar belakang di atas jalinan transformasi digital, informasi, di mana data dan kecerdasan yang dapat ditindaklanjuti menjadi aset inovasi.
• Manajemen aset bisnis: di mana fokusnya terletak pada aset tradisional tetapi, pada aset yang kurang 'berwujud' seperti informasi dan pelanggan (meningkatkan pengalaman pelanggan adalah tujuan utama dari banyak "proyek" transformasi digital dan informasi adalah sumber kehidupan bisnis, teknologi evolusi dan segala bentu hubungan manusia). Baik pelanggan maupun informasi perlu diperlakukan sebagai aset nyata dalam semua perspektif.
• Budaya organisasi: di mana harus ada tujuan yang jelas berpusat pada pelanggan, gesit, dan secara sadar dicapai dengan memperoleh kompetensi inti di seluruh bidang seperti kematangan dalam menghadapi dunia digital, kepemimpinan, pengetahuan dalam pekerjaan, dan sebagainya yang mungkink berpengaruh terhadap masa depan bisnis. Budaya organisasi juga tumpang tindih dengan proses, aktivitas bisnis, kolaborasi, dan transformasi digital di sisi TI. Untuk membawa aplikasi lebih cepat ke pasar, diperlukan suatu perubahan. Itulah inti dari DevOps, yaitu pengembangan dan operasi. Agar TI dan OT dapat bekerja sama dalam bisnis / proses / aktivitas, perubahan juga diperlukan (bukan hanya teknologi informasi dan operasional, tetapi juga proses, budaya, kolaborasi).
• Model ekosistem dan kemitraan: Hal ini dapat ditandai dengan munculnya pendekatan kooperatif, kolaboratif, penciptaan bersama dan yang terakhir tetapi tidak akan hilang, pendekatan ekosistem bisnis yang sama sekali baru, yang mengarah ke model bisnis baru dan sumber pendapatan baru. Ekosistem akan menjadi kunci dalam ekonomi sebagai layanan dan dalam mencapai kesuksesan transformasi digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: