Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawara Indonesia Best Business Transformation 2023 dalam Melakukan Transformasi Bisnis

Jawara Indonesia Best Business Transformation 2023 dalam Melakukan Transformasi Bisnis Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di era ketidakpastian saat ini dan di masa depan, transformasi bisnis di perusahaan-perusahaan adalah suatu tuntutan. Jika perusahaan ingin survive dari berbagai disrupsi, baik itu digital (VUCA/volatility, uncertainty, complexity, ambiguity) atau gejolak ekonomi dalam dan luar negeri, transfrormasi tidak dapat ditunda lagi.

Perubahan iklim pun mendorong transformasi untuk pertumbuhan berkelanjutan, menuntut kalangan perusahaan memperhatikan Environment, Social, Governance (ESG) dalam operasional bisnisnya. Merespons fenomena itu, Majalah SWA kembali menghadirkan program "Indonesia Best Business Transformation" (IBBT). Tujuannya ialah untuk menggali, mendorong, dan mengapresiasi langkah-langkah transformasi bisnis yang digelar dunia korporasi di Tanah Air.

Baca Juga: Cara Melihat Peluang di Bisnis Kuliner Seperti Roti Vegan Viral

Beberapa perusahaan di Indonesia (sekitar 18 perusahaan) berpartisipasi dalam IBBT 2023 dari kalangan korporasi swasta, BUMN, anak perusahaan BUMN, multinasional, dan lainnya. Di korporasi swasta ada PT Sasa Inti, PT Nusa Selaras Indonesia (Nu Skin), Great Giant Foods, PT Blue Bird Tbk. PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk, dan AXA Financial Indonesia. Ada juga BUMN dan anak usaha BUMN, seperti PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Pelindo (Persero), PT DAHANA, dan PT Elnusa Tbk.

"Para peserta itu mempresentasikan tranformasi yang dijalankan perusahaan masing-masing di hadapan para juri. Tim juri independen terdiri dari kalangan ahli dan praktisi senior bidang manajemen. Ada Toto Pranoto, pakar manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang pernah menjabat sebagai Direktur Lembaga Management UI. Ada pula Elia Massa Manik, CEO Pertamina (2017-2018), dan Milawarma, CEO Bukit Asam (2011-2016)," jelas Kemal E. Gani, Chief Editor SWA Media Group dalam keterangan resmi di Jakarta (30/08/2023).

Menurut juri, rata-rata peserta Indonesia Best Business Transformation 2023 benar-benar melakukan transformasi bisnis sesuai dengan tantangan bisnis yang sedang dihadapi. "Transformasi yang mereka lakukan memang sangat berarti bagi pengembangan korporasi mereka," ungkap Elia Massa Manik, juri yang berpengalaman melakukan transformasi di sejumlah BUMN dan korporasi swasta.

Juri Milawarma menilai domain dan motivasi transformasi korporasi yang menjadi peserta cukup beragam. Ada yang melakukan transformasi arah dan visi bisnis atau transformasi model bisnis. Ada yang melakukan transformasi proses bisnis dan human capital. Ada juga yang sekaligus transformasi bisnis dan proses bisnis.

"Secara umum disrupsi seperti tuntutan digitalisasi, pandemi, serta karakter pasar dan pelanggan yang berubah telah menjadi alasan terbesar yang mendorong perusahaan-perusahaan itu melakukan transformasi. Jadi, ada yang terpaksa bertransformasi, ada pula yang karena kesadaran penuh ingin bertransformasi," tegas Milawarma menarik benang merah.

Toto Pranoto, pakar manajemen dari UI yang juga menjadi juri pun melihat beberapa peserta sudah menunjukkan kinerja cemerlang dalam transformasi bisnis yang dilakukan. Bahkan, mayoritas peserta sudah dalam jalur on track dalam transformasi. Bagian paling menonjol dalam transformasi bisnis yang dilakukan terutama pada sisi transformasi digital.

Perusahaan yang berhasil dalam transformasi bisnis, dalam kaca mata Toto disebabkan perusahaan tersebut memiliki clear vision: visi dan arah masa depan yang jelas. Selain itu, punya strong leadership di mana korporasi punya CEO atau pendiri yang mampu memberikan inspirasi sekaligus melakukan fungsi strategic and execution yang baik. Juga, memiliki agility dan ambidextrous atau kemampuan beradaptasi dan merespons tingginya dinamika bisnis meskipun birokrasi mereka sudah sangat besar.

"Ini menjadi kunci perusahaan tetap bisa kompetitif dengan munculnya inovasi dan ide-ide kreatif baru di tengah lingkungan korporasi yang organisasinya sudah besar," tegas Toto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: